nusabali

Sempat Terjeda Saat Pandemi Covid-19, Imunisasi JE Dikejar Lagi

  • www.nusabali.com-sempat-terjeda-saat-pandemi-covid-19-imunisasi-je-dikejar-lagi

SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat ini sedang mengejar imunisasi wajib untuk anak-anak. Salah satunya imunisasi Japanese Encephalitis (JE), yang sempat terjeda saat Pandemi Covid-19.

Vaksinasi JE saat ini kembali dikejar untuk mengantisipasi penularan penyakit radang otak pada anak yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Gede Artamawan, Kamis (12/6) kemarin mengatakan, imunisasi JE merupakan program nasional. Jenis imunisasi ini menjadi sangat krusial karena adanya penurunan cakupan imunisasi saat pandemi Covid-19.

“Sejumlah anak tidak mendapat perlindungan maksimal terhadap penyakit yang seharusnya bisa dicegah, termasuk JE. Karena sempat terhenti saat pandemi, celah-celah itu harus segera ditutup melalui program imunisasi kejar,” kata Artamawan.

Menurutnya, JE merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex.  Anak-anak yang belum memiliki kekebalan terhadap virus ini sangat rentan tertular dan dapat mengalami gangguan sistem saraf pusat yang sangat berbahaya.

Anak-anak yang menjadi target imunisasi JE adalah anak usia 5-10 tahun. Vaksinasi JE juga disebutnya sangat efektif mencegah penularan virus jangka panjang. Imunisasi ini pun sudah bisa diakses di posyandu masing-masing desa/kelurahan yang diselenggarakan setiap bulannya. Masyarakat yang memiliki anak usia 5-10 tahun wajib vaksin JE juga bisa datang ke fasilitas kesehatan pemerintah yakni di puskesmas untuk mendapatkan pelayanan gratis.

“Vaksin ini gratis, aman, dan sangat efektif. Jangan sampai anak-anak kita kehilangan kesempatan untuk mendapat perlindungan hanya karena ragu atau kurang informasi. Jika ragu-ragu, silahkan datang ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas,” kata Artamawan.

Sejauh ini, ketersediaan logistik dan sumber daya manusia sudah sangat mencukupi, untuk siap melakukan imunisasi wajib. Mulai dari vaksin, alat suntik, hingga tempat penyimpanan telah dipetakan dan siap didistribusikan ke seluruh wilayah Buleleng. Dinkes Buleleng masih menunggu waktu pelaksanaan yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Bali.7 k23

Komentar