Dandim Badung Beri Kuliah Umum, Bangkitkan Semangat Bela Negara Ratusan Mahasiswa
Mahasiswa antusias mengikuti jalannya kegiatan, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul.
DENPASAR, NusaBali
Dandim 1611/Badung, Kolonel Inf Putu Tangkas Wiratawan jadi narasumber utama dalam kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Jalan Ken Arok, Peguyangan, Denpasar Utara, Sabtu (7/6) pagi. Dalam kegiatan bertajuk ‘Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara’ yang diikuti ratusan mahasiswa itu, Kolonel Tangkas membedah makna sejati bela negara dan membantah anggapan bahwa hal tersebut identik dengan militerisasi.
Kegiatan kuliah umum tersebut diselenggarakan sebagai bentuk upaya universitas dalam membentuk karakter mahasiswa yang berjiwa nasionalis dan memahami peran bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kegiatan ini sekaligus membantah persepsi keliru tentang bela negara yang seringkali disalahartikan sebagai upaya militerisasi terhadap kalangan sipil, khususnya mahasiswa.
Ketua Umum Yayasan Mahendradatta, Dr Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, MWS, SSos dalam sambutannya megatakan kegiatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda, terlebih di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya asing saat ini.
Kolonel Tangka, sebagai narasumber utama dalam pemaparannya menegaskan bela negara tak hanya tugas TNI atau aparat keamanan semata, tetapi menjadi tanggung jawab moral seluruh warga negara, termasuk mahasiswa. “Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, yang bisa diwujudkan sesuai kapasitas masing-masing, bukan hanya melalui senjata,” tegasnya.
Ia menyebutkan, bentuk-bentuk konkret dari bela negara dapat berupa tindakan sederhana seperti menjaga lingkungan, terlibat aktif dalam pembangunan, menghargai keberagaman, hingga meningkatkan kualitas diri. Semua itu merupakan kontribusi nyata dalam mempertahankan dan memajukan bangsa.
Kolonel Tangkas juga menyampaikan pentingnya pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan sebagai dasar bela negara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mengenal pilar-pilar tersebut secara tekstual, tetapi juga menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.
“Wawasan kebangsaan adalah benteng moral yang harus tertanam kuat di dalam diri generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi transnasional atau paham radikalisme,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kolonel Tangkas juga merujuk pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara sebagai dasar hukum yang mengatur sistem pertahanan negara bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara.
UU ini secara eksplisit menyatakan bahwa bela negara adalah kewajiban seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya militer. Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan kesalahpahaman yang selama ini berkembang di masyarakat bahwa bela negara identik dengan wajib militer atau tindakan represif.
“Bela negara itu luas maknanya. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mengambil peran. Jadilah inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi untuk membangun bangsa ke arah yang lebih baik,” ujar Kolonel Tangkas.
Suasana kuliah berlangsung hangat dan interaktif. Mahasiswa antusias mengikuti jalannya kegiatan, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul. Antusiasme peserta membuktikan bahwa materi yang disampaikan Dandim Badung berhasil menggugah kesadaran mereka akan pentingnya nasionalisme dan kontribusi terhadap negara.
Rektor Universitas Mahendradatta, Ni Ketut Wiratny mengapresiasi penuh kegiatan kuliah umum tersebut. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya sekadar diskusi akademik, tetapi juga sebagai proses pembentukan karakter mahasiswa agar memiliki rasa cinta tanah air dan kesiapan mental dalam menghadapi tantangan masa depan bangsa.
Kegiatan kuliah umum ini menjadi contoh konkret kolaborasi antara dunia pendidikan dan TNI AD dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara karakter dan wawasan kebangsaan. Dengan semangat bela negara yang benar dan sesuai porsinya, mahasiswa diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia di masa mendatang.7 t
Komentar