nusabali

Jembrana Gelar Vaksinasi Darurat Rabies

  • www.nusabali.com-jembrana-gelar-vaksinasi-darurat-rabies

Petugas berkeliling secara door to door atau dari rumah ke rumah warga, mencari HPR yang belum divaksin.

NEGARA, NusaBali
Korban gigitan anjing gila yang sempat mengamuk di Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (1/6) lalu, diketahui bertambah dari awal 8 orang hingga menjadi 9 orang. Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Jembrana berinisiatif menggelar vaksinasi emergency atau vaksinasi darurat rabies di wilayah sekitar, Rabu (4/6).

Meski hasil uji sampel otak anjing yang mengamuk itu belum keluar dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, vaksinasi darurat rabies ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran rabies. Vaksinasi darurat dengan melibatkan para aparat Desa Melaya, ini menyasar anjing liar serta Hewan Penyebar Rabies (HPR) yang dipelihara warga di sekitar lokasi kejadian.

Petugas berkeliling secara door to door atau dari rumah ke rumah warga, mencari HPR yang belum divaksin. Dari kegiatan vaksinasi darurat ini, petugas berhasil memvaksin 51 ekor anjing dan 7 kucing milik warga Banjar Sumbersari dan sekitarnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Distanpangan Jembrana, drh I Gede Adi Adnyana mengungkapkan, pihaknya melakukan langkah antisipasi karena tanda-tanda kasus gigitan anjing tersebut mengarah positif rabies. 

Di mana anjing liar yang sempat mengamuk pada Minggu (1/6) lalu itu, diketahui secara tiba-tiba menyerang sejumlah warga tanpa ada provokasi. "Dari keterangan para korban, tidak ada provokasi. Laporan awal ada 8 orang warga yang diserang. Setelah kami tracking (telusuri), ada nambah 1 orang lagi sehingga total korban mencapai 9 orang," ucap Adi Adnyana.

Terkait korban kesembilan itu, dipastikan telah mendapatkan perawatan medis. Yang bersangkutan juga dipastikan sudah  diberikan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap I seperti 8 korban lainya yang sudah lebih dulu melapor ke Pukesmas I Melaya. "Korbannya sudah ditangani rekan-rekan dari Dinas Kesehatan," ujar Adi Adnyana.

Berdasarkan data Distanpangan Jembrana, sejak Januari hingga awal Juni 2025 ini, tercatat sudah ada 52 kasus anjing positif rabies. Jumlah ini sudah hampir menyamai total kasus rabies sepanjang tahun 2024 lalu yang berjumlah 54 kasus.

Melihat data tersebut, diperkirakan angka kasus hewan positif rabies di Jembrana tahun ini akan melampaui jumlah kasus tahun 2024. Oleh karena itu, warga diimbau untuk selalu waspada dan segera melapor jika mengalami gigitan ataupun menemukan HPR dengan perilaku mencurigakan. 

Seperti diberikan sebelumya, keresahan melanda warga Banjar Sumbersari menyusul serangan anjing liar berwarna hitam kombinasi putih itu. Anjing tersebut muncul tiba-tiba dan menyerang warga secara beruntun. Mayoritas korban mengalami luka gigitan pada bagian kaki belakang. 

Salah satu korban adalah anak berusia 10 tahun, M. Rafa Azka Putra, yang mengalami luka sayatan di punggung kaki kirinya. Semua korban telah segera mendapatkan VAR tahap I di Puskesmas I Melaya. Diketahui juga ada seekor kucing yang sempat diserang anjing tersebut dan telah diamankan untuk observasi. 

Anjing penyerang telah ditangkap dan sampel otaknya telah dikirim ke BBVet Denpasar. Selain sampel otak anjing di Sumbersari ini, saat ini diketahui masih ada 4 sampel HPR lain dari Jembrana yang masih masih daftar antrean hasil uji laboratorium.7ode

Komentar