Desa Penglipuran Siapkan Atraksi Budaya, Gaet Banyak Wisatawan Saat Libur Lebaran
BANGLI, NusaBali - Desa Wisata Penglipuran, Keluran Kubu, Bangli, yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, menyiapkan atraksi budaya dan paket wisata khusus bagi para wisatawan. Persiapan ini serangkaian menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri tahun 2025.
Berbagai kegiatan menarik telah dipersiapkan guna memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung. Biasanya wisatawan ingin merasakan nuansa budaya Bali yang kental di desa ini.
Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan yang berkunjung. "Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang datang ke Penglipuran, khususnya dalam suasana perayaan Idul Fitri. Berbagai atraksi budaya dan pengalaman khas telah kami siapkan agar wisatawan dapat merasakan kekayaan budaya Bali secara langsung," ujar Wayan Sumiarsa, Kamis(27/3).
Salah satu acara utama yang akan digelar adalah pertunjukan Barong Macan, sebuah kesenian tradisional Bali yang memiliki makna mendalam dalam budaya Bali. Barong Macan menggambarkan keseimbangan antara kebaikan (dharma) dan kejahatan (adharma) serta mengajarkan pentingnya menjaga harmoni dengan alam. Pertunjukan tersebut akan berlangsung di Hutan Bambu Desa Penglipuran pada 30 Maret hingga 6 April 2025 pukul 11.00 Wita memberikan suasana magis bagi para penonton.
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati pengalaman menginap di desa dengan paket eksklusif yang mencakup makan malam tradisional di jalan utama Desa Penglipuran. "Suasana khas pedesaan yang asri dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan akan memberikan ketenangan serta pengalaman autentik bagi para tamu," ucap Wayan Sumiarsa.
Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat mengenakan busana adat Bali yang disewakan oleh masyarakat setempat. Hal ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata tetapi juga mendukung keberlanjutan pariwisata serta meningkatkan perekonomian lokal.
Bagi pencinta alam, Hutan Bambu Penglipuran yang membentang seluas 45 hektare juga siap menyambut pengunjung. Kawasan hijau itu menjadi daya tarik utama yang mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan budaya. "Kami berharap wisatawan yang datang bisa lebih memahami filosofi hidup masyarakat Bali yang selalu mengutamakan keseimbangan dengan alam. Ini bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga tempat untuk belajar dan merasakan keindahan alam yang sesungguhnya," kata Sumiarsa.7k17
Komentar