nusabali

Dinas Kebudayaan Serukan Pawai Ogoh-ogoh Bebas Sound System

  • www.nusabali.com-dinas-kebudayaan-serukan-pawai-ogoh-ogoh-bebas-sound-system

SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng, menyerukan pawai ogoh-ogoh tanpa iring-iringan sound system pada hari Pangerupukan atau sehari sebelum Hari Suci Nyepi Caka 1947 di Buleleng.

Esensi ogoh-ogoh yang menjadi bagian dari tradisi mestinya diiringi musik gamelan tradisional.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika menyebut penggunaan sound system menggerus kemasan tradisi dan tujuan spiritual dari prosesi ogoh-ogoh. Ia pun menekankan agar pengarakan ogoh-ogoh saat pengerupukan diiringi dengan gamelan yang dimainkan oleh para penabuh dari masing-masing banjar.

“Silakan dilaksanakan karena sudah menjadi tradisi. Tetap dengan gamelan tradisional. Karena menjadi ciri khas seperti itu. Pengarakan ogoh-ogoh sebagai tradisi, dan seni budaya tentu seharusnya memakai alat-alat musik tradisional,” ujarnya, Kamis (27/3) siang.

Ia mendorong banjar-banjar melibatkan penabuh gamelan agar tetap mempertahankan tradisi tanpa bergantung pada pengeras suara. Penggunaan sound system dianggap dapat berpotensi menggeser makna seni budaya dan dapat mengganggu ketertiban umum.

“Kemarin sudah dirapatkan dalam desa adat terkait dengan lomba ogoh-ogoh. Pada intinya ogoh-ogoh ini adalah kreativitas dari yowana dan sudah menjadi tradisi menjelang hari raya Nyepi. Itu dilaksanakan pada saat pengerupukan di wewidangan desa adat,” lanjut dia.7 mzk

Komentar