Mudik Awal, Gilimanuk Padat H-7 Lebaran
Puncak Mudik di Bandara Ngurah Rai Diprediksi 28 Maret
Dalam sehari Senin (24/3) pagi hingga Selasa (25/3) pagi, tercatat 53.528 orang yang meninggalkan Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang
NEGARA, NusaBali
Arus mudik Lebaran menuju Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana terus mengalami lonjakan menjelang Hari Raya Nyepi. Dalam sehari per Senin (24/3) pagi hingga Selasa (25/3) pagi, tercatat ada sebanyak 53.528 orang yang meninggalkan Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang.
Sebanyak 53.528 orang penumpang itu diseberangkan ke Pulau Jawa bersama 16.480 unit kendaraan. Total kendaraan keluar Bali saat H-7 Lebaran (merujuk perkiraan Lebaran pada tanggal 31 Maret) masih didominasi kendaraan roda dua dengan jumlah mencapai 9.531 unit. Kemudian kendaraan kecil (mobil dan pick up) sejumlah 4.349 unit, truk 2.023 unit, dan bus 557 unit. Jika dibandingkan sehari sebelumnya atau saat H-8 Lebaran, jumlah penumpang menuju Jawa saat H-7 Lebaran itu mengalami sedikit penurunan.
Namun dari sisi jumlah kendaraan ada lonjakan mencapai sebanyak 1.310 kendaraan. Di mana saat H-8 Lebaran jumlah kendaraan meninggalkan Bali tercatat sebanyak 15.170 unit yang terdiri dari 8.151 unit roda dua, 4.143 unit kendaraan kecil, 2.024 unit truk, dan 818 unit bus. Sementara memasuki H-6 Lebaran kemarin, juga tampak situasi kendaraan yang cukup padat menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Sejumlah pemudik pengguna roda dua antre memasuki kapal di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa (25/3). –ANTARA
Antrean kendaraan di dalam areal pelabuhan di 4 Dermaga Mobile Bridge (MB 1, 2, 3, dan 4) didominasi mobil pribadi dan sepeda motor. Bahkan antrean mobil pribadi juga memadati areal Parkir Manuver Gilimanuk dan jalan gang pemukiman warga yang tembus menuju Gilimanuk. Kemudian untuk kendaraan barang atau truk yang dialihkan masuk lewat pintu belakang di Dermaga LCM juga mengular di sepanjang jalan utama menuju pelabuhan. Layanan penyeberangan untuk truk itu pun dibatasi sesuai dengan pemberlakuan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Dirjen dan Korlantas Polri tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Lebaran Tahun 2025.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat dikonfirmasi, Selasa kemarin mengungkapkan bahwa sesuai data pihak ASDP, trafik kendaraan yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang terus mengalami peningkatan setiap harinya. Sesuai laporan yang diterima pihaknya data produksi per H-7 Lebaran tahun ini dinyatakan naik mencapai 190 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 lalu.
"Ini bagus menurut kami bagi kesadaran masyarakat untuk mudik lebih awal. Menghindari kebetulan di Bali ini ada Nyepi yang berhimpitan dengan Idul Fitri. Di mana rangkaian Nyepi ini salah satunya adalah malam Pangrupukan atau pengarakan ogoh-ogoh yang tentunya akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas," ujar AKBP Endang. AKBP Endang berharap mudik lebih awal ini terus dilakukan sehingga tidak ada yang nantinya terjebak macet pada H-1 Nyepi. Kalaupun ada yang terjebak di perjalanan, ada antisipasi dengan menyediakan tempat singgah di Masjid ataupun kantor polisi.
Namun hal itu tidak diharapkan karena pemudik akan tertahan dan baru bisa melanjutkan perjalanan setelah usai Nyepi pada Minggu (30/3) pukul 06.00 Wita.
Disinggung mengenai adanya kendaraan barang ataupun truk yang masih beroperasi, AKBP Endang menyatakan jika merujuk SKB, pembatasan operasional truk harusnya sudah mulai diberlakukan per Senin (24/3). Di mana untuk layanan penyeberangan truk di Pelabuhan Gilimanuk sudah dibatasi. Namun untuk membatasi operasional ataupun melarang truk lewat menuju Gilimanuk masih bersifat situasional.
"Pembatasan sudah diberlakukan. Tetapi kami melihat juga situasi di lapangan. Jika situasi landai seperti jam-jam siang hari sampai menjelang berbuka puasa, itu masih landai, baru jalan. Jadi kita tetap berlakukan untuk berjalan, tapi menyesuaikan dengan situasi di lapangan," ucap AKBP Endang. Kebijakan untuk memberikan truk menuju Gilimanuk itu, kata AKBP Endang, didasari kemanusiaan. Mengingat juga ada sopir truk yang bertujuan mudik dan mereka pun beresiko terjebak saat Nyepi.
"Kasihan apabila kita sudah mulai kandangkan. Nanti pada saat Nyepi dia untuk konsumsi, penginapan, dan MCK-nya seperti apa? Sehingga dengan dasar kemanusiaan kita tetap jalankan dulu," ucap AKBP Endang. Namun saat memasuki H-1 Nyepi pada Jumat (28/3), AKBP Endang menyatakan sudah tidak ada toleransi untuk truk-truk yang melanggar SKB. Di mana saat H-1 Nyepi atau Pangrupukan, seluruh truk-truk besar atau truk sumbu 3 ke atas yang masih beroperasi akan dikandangkan dan distop total di seluruh wilayah Polda Bali.
"Sesuai dengan apa yang disampaikan bapak Direktur Lalu Lintas, semua truk harus dikandangkan dulu. Jadi memang ini kita imbau kepada para pemilik truk atau sopir-sopirnya begitu menjelang tanggal 28 Maret, agar sudah langsung mengkandangkan truknya," ujar AKBP Endang.
Sementara itu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung diperkirakan akan melayani sekitar 1,5 juta penumpang selama periode libur Lebaran tahun ini. Angka ini mengalami peningkatan 4,5 persen dibandingkan periode Lebaran 2024. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025 yang bertepatan dengan malam Pangrupukan, sementara puncak arus balik diproyeksikan jatuh pada 7 April 2025.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia (API) Ahmad Syaugi Shahab menyatakan berbeda dengan kota-kota lain yang menjadi tujuan utama pemudik, Bali tetap menjadi destinasi favorit wisatawan selama periode Lebaran. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan lonjakan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai.
“Diperkirakan jumlah penumpang mencapai 1,5 juta orang dengan rata-rata harian 69.549 penumpang. Puncaknya pada 28 Maret akan mencapai 81.094 penumpang, sedangkan puncak arus balik pada 7 April mencapai 81.859 penumpang,” ungkapnya, Selasa siang. Selain peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat juga diproyeksikan meningkat. Selama 22 hari periode angkutan Lebaran, Bandara I Gusti Ngurah Rai diprediksi akan menangani 9.001 penerbangan dengan rata-rata 409 pergerakan per hari atau naik 5,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menyadari potensi tingginya jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar-masuk bandara, PT API telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya adalah sosialisasi melalui media sosial agar calon penumpang dapat mengatur waktu perjalanan mereka, terutama pada malam Pangrupukan, saat berlangsungnya pawai ogoh-ogoh yang berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas. “Kami akan terus menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi agar mereka bisa mengantisipasi kemungkinan keterlambatan akibat kepadatan lalu lintas,” tambahnya.
Selain sosialisasi, PT API juga dikatakan telah menyusun rencana taktikal untuk mengurangi kemacetan di area bandara, termasuk rekayasa lalu lintas di beberapa titik akses dalam bandara. Kemudian optimalisasi personel untuk mengatur lalu lintas dan memantau kendaraan parkir di bahu jalan. Serta pengawasan ketat di pick-up zone dan drop-off zone, yang sering menjadi titik simpul kepadatan. Ahmad Syaugi menambahkan, untuk mengatur akses masuk dan keluar dari bandara, PT API telah membentuk tim pemantauan dan pengendalian lalu lintas yang terdiri dari berbagai instansi, termasuk Ditlantas Polda Bali, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Polres Bandara, TNI AU, Otoritas Bandara Wilayah IV, Pecalang Desa Adat Tuban, dan Jasa Marga.
Agar koordinasi lebih efektif, tim gabungan ini, lanjut Ahmad Syaugi, akan menggunakan jalur komunikasi pesan singkat untuk memastikan informasi terbaru mengenai kepadatan lalu lintas bisa segera diteruskan ke seluruh pihak terkait. Selain itu, pemantauan arus lalu lintas akan dilakukan melalui CCTV dan pengaturan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di sekitar akses jalan bandara. Pos pemantauan juga telah disiapkan di simpang Tahura Ngurah Rai untuk membantu pengaturan kendaraan yang masuk dan keluar bandara. 7 ode, ol3
Komentar