nusabali

CKG di Denpasar Belum Optimal karena Terkendala Ketersediaan Alat

  • www.nusabali.com-ckg-di-denpasar-belum-optimal-karena-terkendala-ketersediaan-alat

DENPASAR, NusaBali - Cek kesehatan gratis  (CKG) di Denpasar masih belum berjalan optimal sejak dimulai, Senin (10/2/2025). Hal ini disebabkan masih banyaknya peralatan medis yang belum tersedia di puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Candrawati, menuturkan salah satu faktor penyebab saat ini CKG belum berjalan optimal karena bahan medis habis pakai (BMHP) dan logistik yang masih belum didistribusikan ke puskesmas-puskesmas. “Seperti pemeriksaan skrining ginjal, hati, talasemia, sehingga pemeriksaan tidak lengkap,” kata Candrawati saat dikonfirmasi, Sabtu (22/3). 

Dia menambahkan, ada beberapa puskesmas yang masih membutuhkan peralatan medis cek lengkap, seperti alat pemeriksaan mata, cek pendengaran, cek jantung, cek ginjal, dan alat cek kanker payudara. “Oftalmoskop (alat untuk pemeriksaan mata) belum ada di empat puskesmas, tumbling E (pemeriksaan mata) belum ada di dua puskesmas, pinhole (pemeriksaan mata) belum ada di delapan puskesmas, alat EKG belum ada di satu puskesmas, alat probe linear (cek kanker payudara) belum ada di beberapa puskesmas, garputala dan otoskop (cek pendengaran) belum ada di dua puskesmas, reagen kimia klinik untuk pemeriksaan fungsi ginjal belum ada di semua puskesmas,” beber Candrawati. 

“Saat ini yang menjalankan CKG sudah ada di 11 puskesmas yang ada di Kota Denpasar,” imbuhnya. 

Selain itu, jelasnya, kurang optimalnya proses pemeriksaan kesehatan gratis juga datang dari masyarakat sendiri. Banyak masyarakat yang masih salah tafsir soal CKG, dan beranggapan CKG bebas melakukan pemeriksaan. Sementara dalam CKG hanya sebatas skrining kesehatan dan sudah ditentukan paket yang didapat tergantung usia dan riwayat penyakit sebelumnya. 

Tambahnya, hingga saat ini juga masih ada masyarakat yang terkendala dalam mengoperasikan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) terutama pada pengguna IOS menu CKG tidak muncul. 

“Belum semua pasien mengetahui syarat-syarat yang diperlukan. Pasien mengira CKG pemeriksaannya seperti medical check up (MCU) rumah sakit dan dipikir akan dilanjutkan dengan pengobatan saat itu juga,” ungkap Candrawati. 

Untuk itu, saat ini Dinas Kesehatan Kota Denpasar gencar melakukan sosialisasi baik melalui media sosial (Instagram dan Facebook) maupun melakukan sosialisasi langsung di lintas sektor terkait pemahaman tentang CKG dan cara mendaftar CKG. “Lintas sektor juga kami harapakan agar lurah dan perbekel, kepala lingkungan untuk menginformasikan CKG ini kepada warganya,” tandasnya. 7 cr80

Komentar