Desa Adat Kedonganan Tetap Lestarikan Tradisi Mabuug-buuga
MANGUPURA, NusaBali - Sebagai tradisi tahunan, Desa Adat Kedonganan konsisten akan melangsungkan tradisi Mabuug-buugan saat hari Ngembak Geni atau satu hari setelah Hari Raya Nyepi.
Di tahun ini pada 30 Maret 2025 mendatang, tradisi Mabuug-buugan ini juga diisi dengan event Segara Langu yang diperuntukkan bagi para pedagang asli Kedonganan.
Bendesa Adat Kedonganan Wayan Sutarja, mengungkapkan bahwa persiapan telah dilakukan dengan matang oleh panitia yang bertanggung jawab atas jalannya Mabuug-buugan dan Segara Langu. Tahun ini, penyelenggaraan kegiatan disebut memiliki perbedaan dengan adanya pemberian hadiah bagi peserta, baik anak-anak, siswa, maupun masyarakat umum, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
“Kita akan usahakan itu dari yang ikut serta Mabuug-buugan ada diberikan suatu hadiah baik dari anak-anak, siswa, dan masyarakat. Jadi itu yang bisa kami lakukan, agar ke depan Mabuug-buugan tetap ada dan tidak mengurangi makna,” ujar Sutarja pada Rabu (19/3).
Selain itu, pihaknya juga berencana akan menghadirkan pementasan seni dalam Mabuug-buugan. Sutarja mengaku jika panitia berencana menambahkan unsur budaya, seperti iringan gamelan atau kentongan, untuk memperkuat nuansa sakral dan tradisional dalam prosesi tersebut. “Kalau tidak bisa tahun ini tahun di tahun depan agar tetap berkelanjutan,” tambahnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi Mabuug-buugan akan diawali dengan berkumpul di Bale Agung, kemudian peserta berjalan ke arah timur menuju area berlumpur (buug) sebelum akhirnya bergerak menuju pantai untuk melakukan pembersihan diri. Setelah prosesi Mabuug-buugan, acara akan dilanjutkan dengan event Segara Langu. Acara ini merupakan wadah bagi UMKM lokal dan masyarakat Kedonganan, terutama sekaa teruna, untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi kreatif.
Tahun ini, lanjut Sutarja, panitia menyediakan 12 hingga 24 stand bagi para pelaku usaha kecil yang ingin memasarkan produknya pada event Segara Langu. Namun, jumlah stand masih akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Kegiatan UMKM di Segara Langu ada dari sekaa teruna dan masyarakat. Panitia menyediakan sebanyak 12-24 stand. Tetapi kami lihat dahulu situasi di lapangan, berapa bisa kita bikin,” katanya. 7 ol3
Komentar