Polda Imbau Hindari Mudik Pada 28 Maret
Bandara Ngurah Rai Siap Sambut Lonjakan Penumpang
DENPASAR, NusaBali - Untuk menghindari kemacetan di pintu kaluar Bali pada saat mudik Lebaran Idul Fitri, utamanya di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Polda Bali mengimbau pemudik menghindari mudik pada 28 Maret. Pasalnya, pada saat itu volume kendaraan diprediksi padat.
Kabid Humas Polda Bali yang juga selaku Kasatgas Humas Operasi Ketupat Agung 2025 Kombes Pol Ariasandy mengatakan pada 28 Maret nanti di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk banyak digunakan upacara Tawur Kesanga dan Pangerupukan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan tradisi umat Hindu Bali dalam rangka menyambut Nyepi.
"Semua upacara tersebut akan menggunakan badan jalan maupun persimpangan-persimpangan jalan dan pasti akan ada pengalihan arus, serta menimbulkan gangguan lalulintas, seperti kemacetan. Upacara tersebut digelar sejak pukul 13.00 Wita," ungkap Kombes Ariasandy. Terkait hal tersebut telah dikeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 2025. Salah satunya mengatur tentang operasional transportasi baik keluar maupun masuk ke pulau Bali.
Mantan Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengatakan SKB itu mengatur pada 28 Maret mulai pukul 06.00 Wita seluruh mobil barang/truk tidak diperbolehkan beroperasi dari Denpasar mengarah Gilimanuk. Truk diperbolehkan kembali beroperasi mulai tanggal 30 Maret pukul 06.00 (setelah berakhir pelaksanaan Nyepi).
Kemudian, akan dilakukan penyekatan terhadap kendaraan truk (gol sesuai SKB) di lokasi terminal/kantong parkir, lokasi dimaksud yaitu kargo Uma Ayar, Terminal Mengwi, Terminal Pesiapan Tabanan, dan Terminal Kaliakah Jembrana. Untuk penyekatan arah dari Buleleng yaitu Dermaga Celukan Bawang dan Dermaga Labuan Lalang.
Bagi masyarakat yang melebihi batas waktu sampai tanggal 29 Maret pukul 06.00 Wita (saat pelaksanaan Nyepi) telah disiapkan lokasi istirahat untuk penghentian seluruh aktivitas pelaksanaan Nyepi. Adapun lokasi yang disiapkan, yaitu di seluruh Kantor Kepolisian, Masjid, terminal terdekat di wilayah Kabupaten Jembrana. Data dari PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) untuk penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur akan mulai ditutup pada tanggal 28 Maret mulai pukul 17.00 WIB, sedangkan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana akan ditutup pada tanggal 29 Maret mulai pukul 05.00 Wita.
"Terkait SKB tersebut kami jajaran Polda Bali mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan mudik hindari tanggal 28 Maret. Untuk kelancaran, keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik bisa dijadwalkan kembali sebelum tanggal tersebut," ungkap Kombes Ariasandy.
Sementara itu menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, PT Angkasa Pura Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pengoperasian Posko Monitoring Angkutan Lebaran selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 yang akan beroperasi penuh 24 jam setiap harinya.

Suasana penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. –IST
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab menyampaikan bahwa posko ini akan memantau seluruh aktivitas pelayanan guna memastikan kelancaran operasional bandara. “Kami memperkirakan ada peningkatan trafik penumpang sebesar 4,5 persen atau sekitar 1,5 juta penumpang serta pertumbuhan penerbangan sebesar 5,6 persen atau sekitar 9.000 pergerakan pesawat,” ujar Ahmad Syaugi, Rabu (19/3).
Untuk memastikan pelaksanaan posko Lebaran, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai disebut telah menggelar pertemuan Airport Security Commitee (ASC) yang dihadiri seluruh stakeholder bandara. ASC meeting itu, kata Ahmad Syaugi, merupakan langkah penguatan sinergi dalam peningkatan penjaminan keamanan selama periode angkutan lebaran. Sebanyak 912 personel yang terdiri dari petugas security bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNI AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban akan diterjunkan guna memastikan keamanan selama periode angkutan Lebaran.
Ahmad Sayugi menambahkan bahwa selain dari aspek keamanan, pihaknya juga fokus pada kesiapan pelayanan. Dia melanjutkan, pihaknya secara intens akan berkoordinasi baik di internal maupun dengan para stakeholder terkait untuk memastikan fasilitas, infrastruktur, sumber daya, alur kerja, hingga alur komunikasi lintas instansi yang terlibat dalam pelayanan di bandara semua siap dan berjalan dengan baik.
“Pada kesempatan sebelumnya, seluruh stakeholder berhasil mengawal angkutan Nataru dengan sukses. Kami optimis pada angkutan Lebaran tahun ini juga akan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tambahnya.
Sementara, yang membedakan angkutan Lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Bandara yang berlokasi di Tuban, Kecamatan Kuta ini akan menghentikan sementara seluruh operasional penerbangan selama 24 jam mulai 29 Maret 2025 pukul 06.00 Wita hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita. “Tetapi kami akan tetap menempatkan petugas siaga untuk mengantisipasi apabila ada permintaan pelayanan yang bersifat emergensi,” ungkapnya.
Disinggung soal trafik penumpang saat ini, Ahmad Syaugi memaparkan jika trafik masih tergolong landai di bulan Maret yang merupakan low season. Namun, lonjakan diprediksi mulai terjadi pada 22 Maret 2025, seiring dengan dimulainya libur anak sekolah dan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) oleh pemerintah. Meski demikian, jumlah extra flight atau penerbangan tambahan yang sudah diterima oleh pihaknya hingga Selasa (18/3) untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025 sudah tercatat sebanyak 401 penerbangan.
“Penerbangan tambahan ini berasal dari 7 maskapai, yakni Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Jogjakarta,” pungkasnya. 7 pol, ol3
Komentar