KONI Bentuk Tim Pemantau Venue
Persiapan Jelang Pelaksanaan Porprov Bali 2025
Ada dua tuan rumah pada Porprov Bali ini, yakni Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sebagian venue tersebar di dua kabupaten/kota ini. Selain itu, ada juga di beberapa kabupaten lain. Kami sudah membentuk tim untuk cek satu-satu venue itu.
DENPASAR, NusaBali
Komite Nasional Indonesia (KONI) Bali memastikan kesiapan fasilitas venue Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025, September mendatang. Bahkan nantinya akan ada tim memantau kondisi seluruh venue yang akan digunakan. Jika ditemukan adanya kendala, tim tersebut yang akan merekomendasikan perbaikan.
Ketua KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan menerangkan, pihaknya mulai bergerak memastikan kesiapan 49 cabang olahraga pada event bergengsi dua tahunan di Pulau Dewata itu. Utamanya, kata Oka Darmawan, terkait venue yang nantinya dimanfaatkan untuk berlaga.
"Sebagaimana diketahui, ada dua tuan rumah pada Porprov Bali ini, yakni Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Nah, sebagian venue ini tersebar di dua kabupaten/kota ini. Selain itu, ada juga di beberapa kabupaten lain. Kami sudah membentuk tim untuk cek satu-satu venue itu," kata Oka Darmawan, Minggu (16/3).
Menurut Oka Darmawan, tim mulai berjalan di tiap venue. Total ada 24 cabang olahraga di Denpasar dan 23 di Badung. Mereka nantinya mengevaluasi kelayakan venue yang dipergunakan. Kalau pun ada penambahan fasilitas akan direkomendasikan kepada pemerintah daerah untuk pembenahan. Oka memastikan sebagian besar venue cukup representatif.
"Yang tangani pembenahan di pemerintah kabupaten/kota. Jadi, kalau ada temuan tim yang belum maksimal, maka di sarankan untuk berbenah. Tapi, sejauh ini masih aman," kata Oka Darmawan.
Hal ini karena ada beberapa cabor yang memanfaatkan fasilitas seperti GOR dan juga memanfaatkan Aula Kampus serta Hotel. Maka, Oka Darmawan memastikan untuk kondisi venue Porprov Bali sangat representatif dan layak. Kalau pun ada, kata Oka, hanya perbaikan kecil.
"Mungkin ada, tapi itu mungkin tambahan-tambahan kecil saja. Karena fasilitas yang digunakan itu sering di pakai juga," kata Oka Darmawan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka mengaku untuk yang ada di Denpasar, ada empat Gelanggang Olahraga (GOR) yang dimanfaatkan untuk pelaksanaan event dua tahunan itu. Total delapan cabang olahraga yang menggunakan fasilitas itu untuk pelaksanaan kegiatan. Ada pun GOR tersebut mulai dari GOR Ngurah Rai, GOR Lila Buana, GOR Tembau dan GOR Yudomo. Pemanfaatan empat GOR itu oleh 8 cabor yakni Bola Tangan, Kabaddi, Pencak Silat, Senam, Futsal, Kempo, Tinju dan Yongmoodo.
"Ke-18 cabor lainnya ada yang menggunakan beberapa lapangan, ada juga yang menggunakan gedung atau ruangan hotel maupun kampus. Jadi, semuanya sudah ditetapkan sesuai yang dilaporkan ke KONI Bali," jelas pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Sementara di wilayah Badung ada 23 cabor yang dimainkan. GOR yang dimanfaatkan juga ada empat, yakni GOR Satrya Mandala Bakti, GOR Purna Krida Kerobokan, GOR Praja dan GOR Mengwi. Ada tujuh cabor memanfaatkan fasilitas itu, yakni Angkat Berat, Angkat Besi, Basket 5 X 5, Basket 3 X 3, Gulat, Karate dan Tarung Derajat.
"Sisanya itu memanfaatkan fasilitas seperti lapangan, wantilan, aula hotel dan ruangan kampus. Semuanya sudah fix dan tidak ada perubahan lagi," kata Gung Cok.dar
Komentar