Lomba Ogoh-goh Mini Dorong Kreativitas Generasi Muda
SINGARAJA, NusaBali - Sekaa Teruna (ST) Dharma Puja Banjar Pasar, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menggelar Lomba Ogoh-ogoh mini pada Minggu (16/3) di Wantilan Pura Dewa Gede Patih, Desa Anturan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas generasi muda dalam seni pembuatan Ogoh-ogoh serta melestarikan warisan budaya Bali.
Ketua ST Dharma Puja, Made Ega Permana, menyampaikan bahwa lomba ini diadakan untuk mendorong sekaa teruna-teruni agar tetap aktif berpartisipasi dan terus mengembangkan keterampilan mereka dalam seni Ogoh-ogoh.
“Kami ingin menampilkan kreativitas para yowana, bagaimana mereka dapat menciptakan Ogoh-ogoh yang semakin kompleks sebelum nantinya menjadi undagi di banjar masing-masing," ujarnya, ditemui kemarin siang.
Ega Permana menambahkan, lomba ini awalnya diikuti oleh 14 peserta dari berbagai desa, namun pada hari pelaksanaan, hanya 12 peserta yang berkompetisi karena ada yang berhalangan hadir. Peserta berasal dari berbagai wilayah, seperti Anturan, Patemon, Pemuteran, Nagasepaha, Sukasada, dan Baktiseraga.
Ia berharap, semakin banyak desa yang menggelar kompetisi serupa guna melestarikan tradisi dan meningkatkan kualitas seni Ogoh-ogoh di Bali.
Adapun penilaian lomba ini didasarkan pada sejumlah aspek. “Penilaian lomba didasarkan pada berbagai aspek, termasuk anatomi, estetika, sinopsis, serta penggunaan teknologi dalam karya. Unsur-unsur yang dinilai mencakup agem, bentuk, keselarasan tema, aksesoris, dan tingkat kerumitan Ogoh-ogoh,” beber dia.
Salah seorang peserta, Ketut Roni Sugiana, menampilkan Ogoh-ogoh bertemakan Rahwana Wilama. Ogoh-ogoh mini itu, dibuat oleh lima pemuda, yakni Kadek Restu Adi Darma Putra, I Ketut Rony Sugiana, Gede Apriyadi Saputra, Kadek Darmayasa, dan Kadek Ruben Buda Antara.
Dalam Ogoh-ogoh yang dibuat itu, mereka membuat empat Ogoh-ogoh, salah satunya digambarkan seorang raksasa bersayap yang menggendong raja. Sosok raksasa itu digambarkan sebagai Wilama, sedangkan yang menunggangi raksasa itu digambarkan sebagai Rahwana.
Rahwana digambarkan sebagai sosok yang memiliki keagungan, kekuatan, keberanian. Namun karena ambisi yang besar dan keinginan menantang dewa-dewa membuatnya jatuh dalam kehancuran. “Sejarah Rahwana adalah sejarah tentang batas antara kekuatan dan kesombongan. Tema ini kita sepakati bersama,” ujar Restu.
Lima pemuda yang merupakan siswa SMK Negeri 1 Sukasada jurusan Seni Lukis dan Karawitan itu, membuat karya seni itu selama dua minggu. Usaha mereka pun tak sia-sia. Dalam lomba itu, mereka berhasil memperoleh juara dua. “Karya ini kita buat dua minggu. Bahan kita pakai kertas, plaster, dan clay,” lanjut dia.7 mzk
Komentar