nusabali

Waspada Gelombang Tinggi hingga 3 Meter

Diperkirakan Terjadi 16-18 Maret 2025

  • www.nusabali.com-waspada-gelombang-tinggi-hingga-3-meter

Nelayan dan kapal kecil disarankan untuk tidak melaut saat kondisi gelombang tinggi mencapai 3 meter.

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Bali pada periode 16-18 Maret 2025. Dalam laporan resminya, BBMKG menyebutkan bahwa tinggi gelombang di Perairan Selatan Bali diperkirakan mencapai 1-3 meter, sehingga masyarakat khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, mengatakan potensi gelombang tinggi di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-3 meter diprediksi terjadi pada 16-18 Maret 2025, artinya dalam beberapa hari ke depan masyarakat diimbau lebih waspada saat beraktivitas di pantai.

“Selain itu, di Selat Bali dan Selat lombok gelombang laut juga akan tinggi dengan perkiraan yang sama. Sementara, di Perairan utara Bali hanya berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter,” ujar Cahyo Nugroho pada Minggu (16/3).

Dijelaskan lebih lanjut, prediksi kondisi cuaca tiga hari ke depan secara umumnya berawan. Hanya saja masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi di sebagian besar wilayah Bali. Sementara angin umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 6-43 kilometer per jam.

Kondisi itu, kata Cahyo Nugroho, disebabkan oleh beberapa faktor utama, di antaranya gelombang Rossby Ekuatorial aktif dan memengaruhi potensi pertumbuhan awan hujan di Bali. Selain itu, terdapat pola konvergensi angin yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali. Kemudian suhu muka laut yang hangat, berkisar 29-31 derajat celcius, yang mendukung pertumbuhan awan dan pola angin yang kuat. Massa udara basah yang terkonsentrasi dari permukaan laut hingga lapisan 12.000 meter, juga menjadi pemicu memengaruhi kondisi atmosfer di sekitar perairan Bali.

Cahyo Nugroho mengimbau masyarakat khususnya yang beraktivitas di wilayah pesisir dan perairan untuk lebih waspada terhadap potensi gelombang tinggi laut dan angin kencang. Nelayan dan kapal kecil juga disarankan untuk tidak melaut saat kondisi gelombang tinggi mencapai 3 meter. Sementara pelaku wisata bahari diminta untuk menunda aktivitas yang berisiko terhadap keselamatan, seperti selancar atau snorkeling di wilayah yang terdampak gelombang tinggi.

“Masyarakat pesisir diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan abrasi dan hempasan ombak besar di bibir pantai. Tetap memantau informasi terbaru dari BMKG, terutama peringatan dini terkait kondisi cuaca dan gelombang laut,” imbaunya. 7 ol3

Komentar