Anggota Polisi Ditemukan Tewas di Jembatan Tukad Bangkung
Diduga Ulah Pati, Ada Surat ‘Wasiat’ di Mobil Korban
MANGUPURA, NusaBali - Seorang anggota Polri yang bertugas di Bid Propam Polda Bali berinisial Aipda AES,38, ditemukan tewas di dasar Jembatan Tukad Bangkung, Banjar/Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Minggu (16/3) pukul 11.30 Wita. Kondisi jenazah korban pada saat ditemukan penuh luka diduga akibat benturan.
Hingga Minggu sore kemarin pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab tewasnya korban. Kuat dugaan korban bunuh diri (ulah pati) dengan cara melompat ke dasar jembatan sedalam kurang lebih 30 meter. Dugaan itu karena ditemukan surat tulisan tangan (surat wasiat) di dalam mobil yang berisi pesanan untuk istri, anak, adik, dan orang tuanya.

Surat wasiat yang diduga ditinggalkan korban di dalam mobil. –IST
Kapolsek Petang AKP Nyoman Arnaya dikonfirmasi kemarin sore mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh anggota Polsek Petang. Anak buahnya datang dan melakukan pencarian setelah mendapat laporan dari masyarakat. Bahwa ada satu unit mobil Splash bernopol DK 1738 QF warna merah yang belakangan diketahui milik korban parkir di utara jalan sebelah barat Jembatan Tukad Bangkung sejak pukul 10.00 Wita tak kunjung pindah.
"Awalnya kami dapat informasi dari masyarakat sekitar pukul 11.30 Wita. Mobil Splash warna merah terparkir di Jembatan Tukad Bangkung. Anggota cek ke sana. Pengemudinya tidak ada. Anggota pun turun ke bawah jembatan. Mereka menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Kondisinya luka berat pada sekujur tubuhnya," ungkap AKP Arnaya.
Guna mengungkap penyebab kematian korban, petugas menggeledah mobil korban. Di sana ditemukan secarik kertas warna putih yang berisi tulisan tangan. Intinya tulisan pada kertas itu berisi pesan kepada istrinya untuk kuat mental dan menjaga anak-anak. Dalam surat itu juga korban berpesan kepada anak-anaknya untuk menjaga ibu (mama) mereka. Korban juga menyampaikan pesan kepada orang tuanya. Aipda AES meminta maaf karena belum bisa membahagiakannya. "AES selalu membebankan kalian. Jadikan anak-anak AES orang sukses," tulisnya. AKP Arnaya mengatakan setelah berhasil dievakuasi jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Selemadeg, Tabanan.
"Informasi yang saya dapat korban tinggal di Dalung Permai Blok ZZ 56 F Lingkungan Bhuana Shanti, Desa Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Jenazah dievakuasi ke Selemadeg karena dia asalnya dari sana," pungkas AKP Arnaya.
Sementara informasi dari sumber di lapangan korban Aipda AES meninggalkan rumah tempat tinggalnya di wilayah Kecamatan Kuta Utara sejak, Sabtu (15/3) malam. Korban pergi dari rumah dengan mengendarai mobil Splash DK 1738 QF warna merah. Pada Minggu pagi kemarin salah seorang warga mengaku melihat mobil korban parkir di TKP saat pergi membeli canang sekitar pukul 07.30 Wita. Lampu mobil saat itu masih nyala.
Pada saat itu saksi tidak menaruh curiga dan memilih meneruskan perjalanannya. Sekitar pukul 11.30 Wita saksi kembali ke rumahnya di Desa Pelaga juga di melintasi TKP menemukan mobil itu masih parkir dalam posisi yang sama dan lampunya juga masih nyala. Curiga dengan mobil yang lampunya terus menyala itu saksi lapor ke Tim UKL Polsek Petang.
"Menerima informasi itu anggota Polsek Petang langsung mendatangi TKP. Mobil tersebut digeledah. Di dalam mobil ditemukan tas selempang, selembar surat wasiat, KTP atas nama korban, dua unit HP, saru buah SIM C, satu buah KTA Polri, dan satu buah topi. Dari sana didapat informasi kalau korban ini meninggalkn rumahnya sejak Sabtu malam," ungkap sumber.
Sementara keterangan dari saksi lainnya bahwa korban Aipda AES ini telah meninggalkan rumah sejak, Jumat (14/3). Saksi ini mengaku cerita itu didapatnya dari adik kandung korban Ni Made TD. "Saksi ini mengaku sekitar pukul 11.00 Wita dia ditelepon oleh adik kandung korban meminta tolong untuk cek keberadaan korban di daerah Pelaga. Sebab, posisi mobil yang dibawa korban berada di sana. Kebetulan saksi saat itu hendak ke Bedugul. Tiba di TKP sekitar pukul 12.00 Wita saksi menemukan banyak polisi dan korban diketahui meninggal dunia," beber sumber tadi.
Kondisi jenazah korban saat ditemukan lanjut sumber tadi tulang kering kaki kanan patah, paha kaki kanan patah, lebam pada bagian perut, luka lecet pada lengan kanan bawah ketiak, luka Lecet pada bagian tangan kiri, hidung dan telinga mengeluarkan darah.
Sementara itu Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dikatakannya korban merupakan anggota yang bertugas di Bid Propam Polda Bali. "Korban itu anggota Propam Polda Bali. Untuk keterangan lebih lengkapnya menunggu Polres Badung," katanya singkat. (Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental). 7 pol
Komentar