Tanah Longsor dan Pohon Tumbang Masih Menimpa Bali
DENPASAR, NusaBali - Meski curah hujan di wilayah Bali sudah makin menurun, sejumlah kejadian bencana masih dilaporkan terjadi dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta BPBD kabupaten/kota se-Bali, curah hujan yang tinggi dan angin kencang masih menjadi penyebab sedikitnya 12 kejadian bencana dengan estimasi nilai kerusakan sebesar Rp 77 juta. Nihil informasi korban jiwa/luka akibat kejadian-kejadian tersebut.
Sekretaris BPBD Provinsi Bali Gede Teja menyampaikan cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan deras sepekan terakhir mengakibatkan bangunan irigasi jebol di 1 titik di Kabupaten Karangasem, dahan pohon patah di 2 titik yaitu 1 titik di Kabupaten Buleleng dan 1 titik di Kabupaten Jembrana, dan pohon tumbang di 2 titik yaitu 1 titik di Kabupaten Badung dan 1 titik Kabupaten Buleleng. Dalam kejadian tersebut dilaporkan nihil korban jiwa/luka sementara 3 bangunan rusak.
Tanah longsor terjadi di 7 titik yaitu 1 titik di Kabupaten Jembrana, 3 titik di Kabupaten Buleleng, 2 titik di Kabupaten Gianyar, dan 1 titik di Kabupaten Tabanan. “Nihil korban jiwa/luka, 5 bangunan rusak, dan estimasi kerusakan senilai Rp 77 juta,” jelas Made Teja.
Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian III Februari 2025 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali masih memasuki musim hujan. Warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” ucap Gede Teja. 7 adi
Komentar