Listibiya Kuta Selatan Gelar Atraksi Seni dan Budaya
Gaet Ratusan Seniman, Anak TK Ikut Ngarak Ogoh-ogoh
MANGUPURA, NusaBali - Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Kecamatan Kuta Selatan menggelar atraksi seni dan budaya dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1947.
Kegiatan yang berlangsung di Bali Collection, Kawasan The Nusa Dua pada Minggu (2/3), menghadirkan berbagai perlombaan seni dan budaya dengan melibatkan ratusan seniman. Sedangkan anak-anak TK ikut serta dalam arak-arakan ogoh-ogoh.
Dengan mengusung tema Cakrapatya Pasir Prawara, yang bermakna kejayaan kreativitas seni masyarakat pesisir, event perdana dari Listibiya Kuta Selatan ini menjadi wadah bagi para seniman lokal untuk menunjukkan bakat. Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya Bali terus berkembang seiring dengan perkembangan pariwisata di kawasan tersebut.
Dari pantauan di lokasi, berbagai lomba seni dan budaya diadakan untuk meramaikan acara ini. Mulai dari lomba mewarnai bagi anak-anak, lomba miniatur ogoh-ogoh yang terbagi dalam dua kategori (dengan mesin dan non-mesin) tingkat umum se-Bali, hingga lomba ukir buah yang turut menghadirkan para seniman ukir terbaik dari berbagai daerah.
Namun salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah lomba mengarak ogoh-ogoh yang diikuti oleh anak-anak TK se-Kuta Selatan. Dengan penuh semangat, para bocah kecil ini berbaris rapi sambil mengusung ogoh-ogoh berukuran mini yang mereka bawa bersama-sama. Atraksi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bukti bagaimana tradisi budaya Bali telah ditanamkan sejak usia dini.
Ketua Panitia I Wayan Deddy Sumantra, mengungkapkan tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat serta bakat seni masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. “Kami ingin menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berkreasi, terutama di Kuta Selatan yang telah menjadi pusat pariwisata dunia. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan vibrasi positif bagi perkembangan pariwisata budaya yang berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Deddy menegaskan bahwa kemajuan pariwisata di Bali tidak bisa dilepaskan dari keberadaan budaya yang kuat. Menurutnya, budaya adalah akar yang harus tetap dijaga, bukan sekadar pelengkap dari industri pariwisata. “Pariwisata bisa maju karena adanya budaya, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Listibiya sangat berperan dalam pelestarian dan pengembangan budaya, terutama di Kuta Selatan,” tambahnya.
Pihaknya juga mengapresiasi peran Bali Collection yang telah mendukung penuh terselenggaranya acara ini. Sebagai salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan di kawasan The Nusa Dua, Bali Collection tidak hanya menjadi destinasi wisata belanja, tetapi juga turut berkontribusi dalam melestarikan seni dan budaya lokal.
Melihat antusiasme peserta dan masyarakat yang hadir, Deddy berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Dia meyakini bahwa dengan semakin banyaknya wadah bagi para seniman dan masyarakat untuk berekspresi, seni dan budaya Bali akan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Dalam kesempatan yang sama, Nyoman Sungada selaku koordinator lomba, mengatakan bahwa antusiasme peserta cukup tinggi, terutama dalam lomba miniatur ogoh-ogoh dan mewarnai. “Miniatur ogoh-ogoh diikuti sekitar 50 peserta, sementara lomba mewarnai mencapai 142 orang. Bahkan ada peserta dari Tabanan yang datang khusus untuk ikut lomba,” ujarnya.
Menurutnya, kualitas karya miniatur ogoh-ogoh yang dibawa peserta sangat baik, sehingga memudahkan juri dalam menentukan enam besar. Namun, animo peserta untuk lomba fruit carving menurun, dengan hanya lima peserta yang hadir dari sepuluh pendaftar. “Bulan ini banyak yang sedang training di hotel, sehingga peserta harus meluangkan waktu lebih untuk berlatih,” tambahnya.
Sementara, Koordinator Entertainment dan Budaya Bali Collection, Gede Karyana, menyatakan bahwa sejak pariwisata kembali bangkit, kolaborasi dengan Listibiya semakin memperkaya ide dan kegiatan budaya di kawasan tersebut. “Kami selalu menghargai kreativitas seni dan budaya. Sejak awal, koordinasi kami dengan Listibiya sangat intensif, sehingga acara ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Selain mendukung event seni seperti ini, Bali Collection juga memfasilitasi kelas tari dan megambel secara gratis serta berencana menggelar acara penjor dan gebogan. Karyana menambahkan bahwa kegiatan budaya berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan, baik lokal maupun asing. “Budaya tidak ternilai harganya, dan wisatawan sangat mengapresiasi acara seperti ini. Mereka selalu datang jika ada kegiatan budaya,” ujarnya. 7 ol3
Komentar