nusabali

Megawati Undang Pangeran Khaled ke Bali

Puan Apresiasi Sambutan Pihak Keluarga Kerajaan UEA

  • www.nusabali.com-megawati-undang-pangeran-khaled-ke-bali

Pada pertemuan dengan Pangeran Khaled, Megawati mengenalkan BRIN dan menyinggung isu Palestina.

JAKARTA, NusaBali
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khaled Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. Pertemuan ini digelar di Sea Palace Abu Dhabi, UEA, Sabtu (15/2/2025) malam waktu setempat. Megawati yang didampingi putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan putra tertuanya Mohamad Rizki Pratama, mengundang Pangeran Khaled untuk datang ke Bali.

Hal itu disampaikan Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut. Megawati mengundang Pangeran Khaled ke Bali, karena Bali merupakan salah satu tempat yang memiliki arti penting bagi Megawati. Lantaran nenek Megawati berasal dari Bali.

“Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati," kata Zuhairi dalam keterangan yang diterima, Minggu (16/2).

Menurut Zuhairi, Pangeran Khaled akan mengabari Megawati jika hendak ke Bali. “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabari Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” imbuh Zuhairi. 

Disebutkan, perbincangan Megawati dan Pangeran Khaled berlangsung hangat dan membahas berbagai hal, termasuk hubungan kedua keluarga yang merupakan pendiri negara, Indonesia dan UEA. Bahkan, perempuan yang juga Ketum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu mengundang Pangeran Khaled untuk datang ke Bali.

Pada kesempatan itu, Megawati selaku Dewan Pengarah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) mengenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled.

“Ibu Megawati Soekarnoputeri juga mengenalkan BRIN dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah BRIN. Ada 12 bidang kajian di BRIN, dan lembaga riset ini mempunyai 8.000 peneliti. Kami mempunyai visi, misi, dan program agar BRIN melahirkan penelitian inovatif bagi kemajuan Indonesia. Sebab itu, perlu kiranya agar dijajaki kerja sama antara BRIN dengan lembaga penelitian dan inovasi UAE,” ucap Zuhairi.

Pangeran Khaled disebut sangat tertarik dan berkeinginan kuat untuk melakukan kerja sama dengan BRIN karena dua hal. UAE disebut memberikan perhatian terhadap inovasi dan pengembangan teknologi. 

“Pertama, Abu Dhabi mempunyai ratusan pulau, dengan tantangan yang tidak mudah. Sebab itu, kerja sama dalam bidang riset, seperti soal sanitasi dan penyediaan air bersih,” kata Zuhairi.

Kedua, lanjut Zuhairi, UAE memberikan perhatian besar pada inovasi, seperti pengembangan teknologi quantum. “Sebab itu, perlu dibuat kesepakatan yang konkret untuk kerja sama pada bidang-bidang yang menjadi perhatian BRIN,” papar Zuhairi. 

Zuhairi mengatakan, Megawati mengapresiasi pula kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi.

“Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ucap Zuhairi.

Selain itu, Megawati menyinggung isu Palestina dalam pertemuan tersebut. Megawati meminta semua pihak berjuang untuk kemerdekaan Palestina. “Ibu Megawati juga menyampaikan concern Bung Karno pada kemerdekaan Palestina, khususnya pada Konferensi Asia-Afrika 1955. Kita harus berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana tertera dalam Dasa Sila Bandung,” imbuh Zuhairi.

Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP Andi Widjajanto, menambahkan pertemuan Megawati dan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan keakraban. Andi menyebut pertemuan itu juga penting bagi kedua negara. Megawati pun mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

“Pertemuan tersebut sangat penting dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara. Di samping itu, yang lebih penting, Pangeran Khaled akan menjadi Pemimpin Tertinggi UAE di masa mendatang. Sebab itu, Ibu Megawati mendoakan Pangeran Khaled semoga menjadi pemimpin yang sukses dan bijaksana di masa mendatang,” kata Andi Widjajanto.

Ketua DPR RI yang juga putri Megawati, Puan Maharani memberikan apresiasi kepada Ibu Suri UEA Seikha Fatima binti Mubaraq Al Ketbi atas sambutan hangat selama mereka berkunjung ke Abu Dhabi.

“Setiap hari kami dikirim dua kali makanan. Makan siang dan malam. Saat mendarat di Abu Dhabi, kami disambut hangat oleh Utusan Khusus Ibu Suri Maitha Bint Salem Al Shamsi yang menyambut kedatangan rombongan dan juga atas suguhan makanan yang sangat lezat,” kata Puan.

Puan pun mendoakan Ibu Suri agar selalu sehat. “Semoga Ibu Suri selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT,” lanjutnya. 

Menurut Puan, pertemuan dengan Pangeran Khaled sebagai pertemuan dua keluarga pendiri bangsa. “Pertemuan berlangsung hangat dengan berbagai topik yang dibahas. Pangeran Khaled terbuka atas berbagai pandangan Ibu Megawati dan yang saya sampaikan. Termasuk kami undang untuk hadir ke Indonesia,” ucap Puan.

Dalam pertemuan, Puan menyuarakan gagasan tentang perempuan. “Perempuan dan anak-anak selalu menjadi korban akibat perang antarnegara bangsa maupun akibat konflik-konflik atau perang saudara dalam satu negara,” kata Puan. 

Selepas dari Abu Dhabi, Puan Maharani akan melanjutkan tugas parlemen dengan menghadiri forum Asian Parliamentary Assembly (APA) ke–15 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, 17–21 Februari 2025 .

Hadir dalam pertemuan di Abu Dhabi, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, serta Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP Andi Widjajanto. 

Sementara Sheikh Khaled didampingi Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota Ahmed Alsaeeh. 7 k22

Komentar