nusabali

ST Pertiwi Canthi Banjar Tuban Griya Siap Tampilkan Ogoh-Ogoh Terbaik saat Pangerupukan

  • www.nusabali.com-st-pertiwi-canthi-banjar-tuban-griya-siap-tampilkan-ogoh-ogoh-terbaik-saat-pangerupukan

MANGUPURA, NusaBali.com – Sekaa Teruna (ST) Pertiwi Canthi, Banjar Tuban Griya, Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, siap mempersembahkan karya Ogoh-Ogoh terbaik dalam menyambut Tahun Baru Caka 1947. Selain itu, Ogoh-Ogoh tersebut juga akan turut serta dalam ajang lomba kreativitas tingkat Kabupaten Badung.

Koordinator Kesenian ST Pertiwi Canthi, I Nyoman Pasek Tri Patra Jasa (18), mengungkapkan bahwa pembuatan Ogoh-Ogoh dimulai sejak 5 Desember 2024. “Tahun ini kami mengangkat konsep Wana Winasa yang menceritakan kemarahan Kinjeng Tangis akibat ulah manusia yang suka menebang pohon sembarangan di hutan,” ujarnya.

Patra menambahkan, dalam konsep ini ditampilkan dua karakter utama, yakni rakyat dan raksasa Kinjeng Tangis. Saat ini, proses pengerjaan Ogoh-Ogoh telah mencapai 60% dengan anggaran sekitar Rp35 juta. “Kami sangat antusias mengikuti lomba Ogoh-Ogoh tingkat Kabupaten Badung, meskipun tahun ini tidak ada perlombaan di tingkat provinsi,” tambahnya.

Mengenai penggunaan sound system di malam Pangerupukan, ST Pertiwi Canthi menegaskan ketidaksetujuannya. “Sebagai masyarakat Bali, kita sudah memiliki gamelan sebagai alat musik tradisional yang seharusnya digunakan dalam Pangerupukan. Sound system hanya mengurangi nilai sakral dan esensi tradisi,” tegas Patra.

Ia juga menyoroti perkembangan Ogoh-Ogoh yang semakin inovatif setiap tahunnya. Menurutnya, perubahan ini merupakan hal yang positif selama tetap menjaga pakem tradisional yang ada. “Kemajuan ini bagus, karena kita harus terus meningkatkan keterampilan dan mengikuti perkembangan zaman tanpa melupakan akar budaya kita,” katanya.

Patra menekankan pentingnya evaluasi atas kejadian di tahun-tahun sebelumnya, terutama terkait insiden pembakaran Ogoh-Ogoh yang tidak sesuai pakem serta kasus pencurian saat musim Ogoh-Ogoh berlangsung. “Kami berharap setiap banjar dapat memasang CCTV untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi tren kembali ke bahan ramah lingkungan dalam pembuatan Ogoh-Ogoh. “Perubahan dari bahan gabus ke ulatan bambu ini sangat baik. Selain lebih ramah lingkungan, juga bisa menjadi ajang kreativitas dalam memanfaatkan bahan bekas untuk menghasilkan karya seni luar biasa,” jelasnya.

Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, semangat para pemuda Banjar Tuban Griya dalam berkarya kembali membara. “Saat pandemi, Ogoh-Ogoh tidak bisa dilaksanakan karena larangan berkumpul. Kini, dengan kondisi yang lebih baik, kami ingin memberikan yang terbaik di tahun ini,” ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Badung terus memberikan dukungan kepada kreativitas pemuda dan karang taruna di masing-masing desa. “Kami ingin persembahan ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Badung serta menunjukkan bahwa seni dan budaya Bali tetap lestari dari generasi ke generasi,” pungkasnya.*m03

Komentar