Angkat Tema Hidimbi Kamyaka, STT Sukarahayu Hadirkan Ogoh-Ogoh Berkarakter di Karangasem
Ketua tim penggarap Ogoh-Ogoh, I Putu Oka Swarjana (23), mengatakan bahwa konsep tahun ini mengangkat tema Hidimbi Kamyaka. Tema ini mengisahkan tokoh Hidimbi, adik perempuan raksasa Hidimba, yang jatuh cinta kepada Bima dari Mahabharata dan menjadi ibu dari Gatotkaca.
Dalam Ogoh-Ogoh ini, kami menampilkan lima karakter utama yang terkait dengan kisah Hidimbi. Jika ada lomba tingkat kabupaten Karangasem, kami siap berpartisipasi. Namun, jika tidak, Ogoh-Ogoh ini tetap akan kami arak keliling desa sesuai tradisi pada malam pangerupukan,” ungkap Oka.
STT Sukarahayu juga menyoroti fenomena penggunaan sound system dalam arak-arakan Ogoh-Ogoh. Mereka menegaskan sikap menolak penggunaan sound system agar tidak menghilangkan tradisi serta untuk mendorong generasi muda tetap melestarikan seni gamelan baleganjur.
“Kami ingin mengajak adik-adik kami untuk ikut serta dalam pelestarian gamelan baleganjur. Keberadaan sound system dalam malam pangerupukan dapat menggeser tradisi musik tradisional yang sudah menjadi bagian dari budaya Bali,” tambahnya.
Menurut Oka, perkembangan seni Ogoh-Ogoh dari tahun ke tahun menunjukkan perubahan yang signifikan, termasuk di daerah pelosok seperti Banjar Sukahat. Jika dulu Ogoh-Ogoh dibuat dengan rangka kayu dan bahan sederhana, kini para pemuda setempat mulai beralih ke rangka besi serta memanfaatkan teknologi dalam proses pembuatannya.
Selain itu, penggunaan bahan ramah lingkungan juga menjadi perhatian utama. Kembalinya media ulatan dalam pembuatan Ogoh-Ogoh setelah 10 tahun menggantikan styrofoam dianggap sebagai langkah positif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Lebih baik kita menggunakan bahan alami yang tersedia di sekitar kita, daripada memakai styrofoam yang berdampak buruk bagi lingkungan. Di daerah pedesaan, sumber daya alam sangat melimpah dan bisa kita manfaatkan untuk berkarya dengan tetap menjaga kelestarian alam,” ujar Oka.
Meskipun sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, antusiasme pemuda-pemudi Banjar Sukahat dalam membuat Ogoh-Ogoh tahun ini sangat tinggi. Kendati dua tahun terakhir tidak ada lomba Ogoh-Ogoh, mereka tetap bersemangat menampilkan karya terbaik untuk menghibur masyarakat pada malam pangerupukan.
“Tahun ini, meskipun tidak ada lomba di tingkat provinsi dan pelaksanaannya diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota, kami tetap antusias. Jika ada kompetisi di Karangasem, kami siap bersaing dan menunjukkan kemampuan terbaik kami,” jelasnya.
Para pemuda STT Sukarahayu juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Karangasem terus memberikan dukungan bagi karya-karya pemuda di berbagai desa. “Kami berharap pemerintah terus mendukung kreativitas generasi muda, baik dalam bentuk fasilitas maupun apresiasi terhadap karya seni yang kami hasilkan,” pungkas Oka. *m03
Komentar