Perahu Nelayan Terbalik di Tengah Laut
NEGARA, NusaBali - Cuaca ekstrem menghantui kawasan perairan di selatan Kabupaten Jembrana. Akibat dampak cuaca ekstrem, sebuah perahu nelayan dari Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, sempat terbalik di tengah laut, Sabtu (15/2) malam.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, insiden kecelakaan laut itu menimpa nelayan, Sahidin. Perahu fiber sang nelayan itu terbalik setelah dihantam gelombang tinggi. Beruntung, Sahidin berhasil selamat setelah ditolong nelayan lain yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Perahu fiber berikut mesin yang sempat terbalik di tengah laut juga berhasil diselamatkan perahu slerek dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dan telah ditarik ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Namun insiden tersebut merusak perahu korban dan diperkirakan menyebabkan kerugian jutaan rupiah.
Adanya insiden kecelakaan laut itu dibenarkan oleh Kepala Kewilayahan Pebuahan, Kanzan. Saat dikonfirmasi Minggu (16/2), Kanzan menyatakan bahwa musibah itu dialami salah satu warganya yang beralamat di RT 5, Banjar Pebuahan. "Perahunya terbalik karena angin kencang dan gelombang tinggi. Syukur orangnya masih selamat," ucapnya.
Kanzan menyatakan, warganya yang mengalami insiden itu juga sudah langsung diantar pulang oleh nelayan yang menolong korban pada Sabtu malam tersebut. Sementara perahu korban berhasil diselamatkan para anak buah kapal (ABK) sebuah kapal slerek dari Pengambengan yang berinisiatif melakukan evakuasi setelah melihat ada perahu terbalik di tengah laut. "Perahunya sempat ditinggal karena korban awalnya dibantu sesama nelayan kecil. Tapi malamnya ada kabar perahu slerek menyelematkan perahu terbalik di tengah laut dan perahunya itu adalah perahu milik korban," ujarnya.
Menurut Kanzan, warganya yang mengalami musibah di tengah laut pada Sabtu malam itu, sebelumnya berangkat melaut pada Sabtu sore. Saat berangkat itu, dinyatakan bahwa cuaca tampak cukup bersahabat. Namun malamnya, tiba-tiba terjadi cuaca ekstrem yang akhirnya menyebabkan musibah tersebut.
"Kami sudah selalu berusaha mengimbau agar lebih berhati-hati dengan potensi cuaca buruk. Kami berharap kalau bisa jangan melaut dulu. Tapi karena urusan perut, kadang masih ada saja yang nekat. Kami pun sulit kalau sampai melarang," ujar Kanzan.7ode
Komentar