nusabali

Bapak Dua Anak Tewas Ditikam OTK

  • www.nusabali.com-bapak-dua-anak-tewas-ditikam-otk

Korban meninggalkan istri dan dua orang anak perempuan. Yang pertama kelas IV SD dan yang kedua masih TK.

DENPASAR, NusaBali
Peristiwa berdarah terjadi di depan Warung Auna, Jalan Nangka Utara, Banjar Tangguntiti, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, Kamis (13/2) dini hari. Seorang pria diketahui bernama Kadek Parwata, 31, tewas ditikam orang tak dikenal (OTK). Korban yang merupakan bapak dua anak itu sempat dilarikan ke rumah sakit Darma Bakti untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tak tertolong. 

Informasi dari sumber di lapangan kemarin siang peristiwa pembunuhan itu terjadi diduga karena salah paham. Kuat dugaan pelaku sedang ada masalah namun dilampiaskan kepada korban yang saat itu datang belanja di warung tersebut. 

Sumber tadi mengatakan awalnya sebelum kejadian sekitar pukul 02.10 Wita, seorang pelajar bernama Made Darma Wisesa, 19 datang belanja di TKP. Lalu datang pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Seon. Pria tak dikenal itu langsung memepet korban tepat di depan warung dan menuduhnya telah menyerempetnya di jalan. 

Tuduhan pria itu dibantah oleh Darma hingga terjadilah cekcok mulut. Tak hanya itu, pelaku sempat menghajar korban. Keributan keduanya dilerai oleh penjaga warung, Ashuri, 39. Setelah itu Darma memilih pulang ke rumah. 

Tak berselang lama, pria tersebut kembali ke warung dan bertanya kepada Ashuri apakah Darma adalah adiknya. Ashuri menjawab bahwa Darma hanyalah pelanggan warung. Pada saat yang sama, korban I Kadek Parwata datang belanja minuman bersama seorang temannya. Tanpa sebab yang jelas pelaku yang duduk di sebelah warung memaki korban. 

Tak terima dimaki, Kadek Parwata mendatangi pelaku untuk menanyakan maksudnya. Cekcok pun tak terhindarkan. Saat itulah pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menikam korban hingga bersimbah darah. "Melihat korban bersimbah darah, temannya langsung mengantar ke rumah sakit. Sayangnya nyawa korban tak tertolong akibat kehabisan darah," imbuh sumber.

Menerima laporan tentang kejadian itu anggota Polsek Denpasar Utara langsung mendatangi TKP. Tim Inafis Polresta Denpasar juga diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga kemarin sore polisi masih memburu pelaku yang melarikan diri ke arah utara setelah kejadian.

Motif di balik penusukan ini juga masih dalam penyelidikan. Polsek Denpasar Utara telah memanggil sejumlah saksi untuk mengungkap identitas pelaku dan kronologi lengkap peristiwa maut itu. 

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi saat dimintai keterangan mengatakan masih berkoordinasi dengan Polsek Denpasar Utara. "Saya sudah konfirmasi ke Polsek Denpasar Utara namun belum diberikan informasi kronologis kejadian itu. Untuk sementara kita menunggu tim bekerja di lapangan," ungkap AKP Sukadi.

Sementara itu, kematian I Kadek Parwata meninggalkan duka mendalam bagi istri, dua orang putri dan keluarga besarnya. Almarhum merupakan tulang punggung keluarga. Kesehariannya bekerja sebagai housekeeping di Restoran Si Circus. Di maya keluarga korban dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah diajak bicara. 

"Dia (korban) meninggalkan istri dan dua orang anaknya perempuan semua. Yang pertama kelas IV SD dan yang kedua masih TK. Kami tak menyangka hidup adik kami berakhir tragis seperti ini. Pelaku penusukan itu seorang laki-laki yang tak dikenal," ungkap kakak korban Gede Dana Putra ditemui di rumah duka di Jalan Nangka, Gang Pande Nomor 26C, Denpasar, kemarin siang. 

Gede Dana mengatakan peristiwa penusukan yang dialami adiknya itu bermula ketika korban melayat ke rumah ayah temannya yang meninggal. Sepulangnya dari melayat, anak kedua dari lima bersaudara tersebut dibonceng oleh temannya dan menyempatkan mampir di warung Auna untuk membeli minum. 

Kala itu, Parwata (korban) maupun temannya tidak tahu bahwa sebelumnya pelaku sudah terlibat cekcok dengan orang lain. Tiba-tiba saja pelaku memaki-maki korban, kemudian menusuk menggunakan pisau.  "Kami menduga pelaku mengira teman dari orang yang ribut dengannya. Padahal korban tidak tahu apa-apa. Dia dan temannya singgah beli minuman di warung itu sebenarnya," beber Gede Dana. 

Setelah menusuk korbab, pelaku langsung pergi begitu saja. Sementara korban diantar temannya menggunakan sepeda motor ke Rumah Sakit Darma Bakti. Sayangnya sampai di sana, Parwata sudah dinyatakan meninggal dunia, diduga karena kehabisan darah. "Saat naik motor sebenarnya sudah tak sada," kisahnya. 

Hingga kemarin jenazah korban masih dititip di RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar. Rencananya akan dimakamkan pada Minggu (16/2) di kampung halamannya, Desa Antiga, Karangasem. Pihak keluarga berharap agar pelakunya cepat tertangkap. 7 pol

Komentar