Pemasangan Pompa di Bendung Gerak Muara Tukad Mati Disetujui
MANGUPURA, NusaBali - Rencana Pemerintah Kabupaten Badung memasang pompa di Bendung Gerak Muara Tukad Mati Patasari untuk mengatasi banjir disetujui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Rencananya, pemasangan pompa ini akan dilaksanakan pada 2026, bersamaan dengan program drainase pengendali banjir yang dirancang untuk mengurangi risiko genangan di berbagai titik rawan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Anak Agung Rama Putra, menjelaskan koordinasi dengan pihak BWS Bali-Penida telah dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung bersama Dinas PUPR Badung. Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Badung menyampaikan niatnya untuk memasang pompa air di Bendung Gerak Muara Tukad Mati Patasari guna memaksimalkan fungsi long storage.
“Kami mendampingi Pak Sekda dalam koordinasi dengan pihak BWS Bali-Penida belum lama ini dan usulan pemasangan pompa telah disetujui. Langkah selanjutnya, kami akan melakukan kajian untuk menentukan jenis pompa yang ideal serta mengalokasikan anggaran untuk pengadaan dan pemasangannya,” jelas Gung Rama pada Kamis (13/2).
Pemasangan pompa ini, kata Gung Rama, bertujuan untuk memompa air sungai ke laut saat terjadi pasang, sehingga aliran air hujan tidak tertahan terlalu lama dan tidak berpotensi menyebabkan banjir. Mekanisme kerja pompa akan bersifat otomatis, terutama ketika debit air sungai meningkat akibat hujan deras yang berbarengan dengan pasang laut.
“Ketika debit air sungai meningkat, pompa akan aktif mengalirkan air ke laut. Sementara itu, air laut tidak bisa masuk kembali ke sungai karena sudah ditutup oleh bendung gerak,” jelasnya.
Masih menurut Gung Rama, keberadaan pompa ini sangat krusial dalam mengurangi risiko banjir, terutama di daerah Dewi Sri, Legian. Kawasan ini dahulunya merupakan lahan irigasi, tetapi kini telah dipadati bangunan, sehingga daya serap tanah terhadap air hujan semakin berkurang.
Selain pemasangan pompa, Dinas PUPR Badung juga mendapatkan penugasan dari Sekda Badung untuk menjalankan program drainase pengendali banjir. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah pembangunan sodetan di berbagai titik banjir di seluruh wilayah Badung.
Sodetan ini akan berfungsi mengalirkan air hujan ke sungai terdekat agar tidak menggenang di kawasan pemukiman. Misalnya, di wilayah Kerobokan, air hujan akan dialirkan ke Sungai Yeh Poh.
Program serupa juga akan diterapkan di daerah lain yang memiliki masalah genangan air saat hujan deras. “Ke depannya, kami akan membuat semacam box culvert di bawah tanah untuk mengalirkan air hujan ke sungai terdekat,” kata Gung Rama. 7 ol3
Komentar