nusabali

Cuaca Ekstrem di Bali, Kerugian Rp 885 Juta Sehari

BPBD Denpasar Catat Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

  • www.nusabali.com-cuaca-ekstrem-di-bali-kerugian-rp-885-juta-sehari

Kerugian materi terbesar akibat cuaca ekstrem dilaporkan terjadi di Banjar Belusung, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar sebesar Rp 600 juta.

DENPASAR, NusaBali 
Bencana alam hujan lebat dalam beberapa hari terakhir mencatatkan kerugian harian tertinggi pada Selasa (11/2). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan kerugian materi sebesar Rp 885 juta dalam sehari tersebut. 

Kejadian bencana pada Selasa (11/2) masih didominasi pohon tumbang yang tersebar di 29 titik, dengan rincian Kabupaten Tabanan 8 titik, Jembrana 1 titik, Gianyar 11 titik, Karangasem 1 titik, Badung 3 titik, dan Kota Denpasar 5 titik.

“Dari kejadian tersebut nihil korban jiwa/luka dan estimasi nilai kerusakan (materi) yang ditimbulkan mencapai Rp 885.000.000,” kata Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya. 

Teja memaparkan, pohon tumbang mengakibatkan rumah, gedung sekolah, hingga tempat ibadah (pura) mengalami kerusakan. Kerugian materi terbesar dilaporkan terjadi di Banjar Belusung, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar sebesar Rp 600 juta. Pohon tumbang menimpa  bangunan Pura Penataran Belusung Kaja mengaķibatkan kerusakan bangunan pura yang cukup parah. 

Sebelumnya pada Minggu (9/2), cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang telah memakan korban jiwa di Karangasem. Pohon aren (enau) setinggi 20 meter dan diameter 30 cm tumbang, lalu menimpa arena sabungan ayam (arena tajen) di wilayah Banjar Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, pada Minggu sekitar pukul 13.00 Wita. Sembilan orang warga menjadi korban dalam peristiwa ini, tiga di antaranya meninggal dunia dan 6 korban luka-luka. 

Merujuk pada Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian II Februari 2025 dari BBMKG Wilayah III Badung, saat ini Bali masih dalam periode puncak musim hujan. Teja mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, menjaga lingkungan sekitar dengan membersihkan saluran air guna mengurangi risiko banjir, dan menghubungi BPBD setempat untuk mendapatkan informasi atau bantuan darurat.

“Sebagai upaya bersama dalam menghadapi potensi bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif dalam mitigasi bencana. Dengan kerja sama semua pihak, kita wujudkan Bali yang aman dan tangguh bencana,” tandasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mencatat nilai kerugian dampak cuaca ekstrem hujan dan angin kencang mencapai Rp 200 juta. Kerugian tersebut dihitung dari pohon tumbang hingga kerusakan bangunan.

Hal itu dikemukakan Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, Rabu (12/2). Dikatakannya, nilai kerugian mencapai Rp 200 juta ini terhitung sejak Minggu (9/2) lalu. “Kerugiannya sekitar Rp 200-an juta,” ucapnya.

Sementara sebelumnya, Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara menyatakan pihaknya sudah membentuk tim respons cepat. “Kami sudah langsung bergerak begitu ada laporan. Kami ada grup tim respons cepat untuk penanggulangan tersebut,” paparnya.

Dia menambahkan, terkait korban bencana termasuk kebakaran pihaknya menyiapkan ganti rugi. Namun ganti rugi ini berlaku khusus bagi warga yang ber-KTP Denpasar. Ganti rugi ini mencapai Rp 100 juta per kejadian di satu lokasi. Dan jika kerugian lebih dari itu, maka pembayaran ganti rugi tetap maksimal Rp 100 juta. 7 adi, mis

Komentar