nusabali

Penjahat Jalanan Beraksi di Pecatu, Pukul Wajah Wanita hingga Berdarah

  • www.nusabali.com-penjahat-jalanan-beraksi-di-pecatu-pukul-wajah-wanita-hingga-berdarah

MANGUPURA, NusaBali.com – Aksi kriminalitas terjadi di kawasan Pecatu, tepatnya di dekat Bundaran Swiss-Belresort Pecatu, pada Selasa (11/2/2025) pukul 05.00 WITA. Seorang wanita pengendara sepeda motor Honda Beat menjadi korban dalam insiden saat turun hujan deras tersebut.

Berdasarkan video yang viral di media sosial, korban yang mengenakan jas hujan terlihat menangis ketakutan sambil menceritakan kejadian yang dialaminya. Ia mengaku dihentikan oleh seorang pria tak dikenal yang meminta uang. Saat korban menolak, pelaku langsung memukul wajahnya hingga mengalami luka robek di bagian hidung.

Menanggapi kejadian ini, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengaku baru menerima informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa ini merupakan kasus pertama yang terjadi di wilayah Pecatu dan berharap kejadian serupa tidak terulang.

“Di mana pun bisa terjadi tindakan kriminal. Khusus di Pecatu, karena zaman sekarang cukup rawan, saya mengimbau masyarakat dan wisatawan agar lebih waspada saat berjalan, terutama di jam-jam sepi,” ujar Sumerta saat dikonfirmasi pada Selasa (11/2) siang.

Sumerta menjelaskan bahwa Pecalang Desa Adat Pecatu telah berkolaborasi dengan Linmas untuk melakukan patroli rutin. Namun, setelah insiden ini, pihaknya akan meningkatkan intensitas patroli, terutama pada malam hingga dini hari. Minimnya penerangan di beberapa ruas jalan menjadi perhatian khusus, sehingga pengamanan akan lebih diperketat. Saat ini, Desa Adat Pecatu memiliki 42 pecalang yang siap dimaksimalkan untuk menjaga keamanan wilayah.

“Kami dari desa adat sudah melakukan patroli, tetapi intensitasnya akan kami tingkatkan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polsek Kuta Selatan. Jika ada laporan kejadian seperti pengeroyokan atau penjambretan, pihak keamanan desa bersama kepolisian akan langsung bergerak melakukan patroli dari tengah malam hingga pagi,” jelasnya.

Selain meningkatkan patroli, Bendesa Adat Pecatu juga menyoroti pentingnya pemasangan kamera pengawas (CCTV). Saat ini, sudah banyak vila, hotel, dan rumah pribadi di Pecatu yang memasang CCTV. Namun, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut untuk menentukan titik-titik strategis tambahan guna meningkatkan pengawasan.
“Kami akan berkoordinasi untuk pemasangan CCTV di lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Namun, sebelum itu, kewaspadaan masyarakat tetap menjadi langkah utama dalam mencegah kejadian serupa,” kata Sumerta.

Selain itu, pihak desa adat juga akan melakukan pendataan penduduk non-permanen di wilayah Pecatu dalam waktu dekat. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan tindak kriminal dan akan dikoordinasikan dengan dinas terkait. Sumerta yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi III DPRD Badung mengimbau masyarakat yang pulang kerja larut malam agar tidak bepergian sendirian dan lebih baik berjalan bersama untuk mengurangi risiko menjadi korban kejahatan.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada. Mudah-mudahan tidak ada aksi serupa lagi,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, mengaku telah menerima informasi tersebut. Namun, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman dan menunggu laporan dari korban. Pasalnya, meskipun insiden ini telah viral di media sosial, korban belum melapor ke pihak kepolisian.

“Kita arahkan korban untuk melaporkan. Sejauh ini korban belum melapor, kita masih tunggu dan cari tahu,” ungkapnya.

Kompol Yudistira menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pengamanan wilayah secara intensif, baik melalui patroli, penertiban, maupun bimbingan masyarakat. Namun, ia mengakui bahwa peran serta semua pihak sangat diperlukan, mengingat keterbatasan personel serta luasnya cakupan wilayah yang harus diawasi. Terlebih, saat ini kondisi cuaca ekstrem juga menjadi tantangan tersendiri bagi aparat keamanan.

“Kami terus berupaya meningkatkan pengamanan, tetapi masyarakat juga harus tetap waspada. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. *ris

Komentar