nusabali

ST Eka Kula Warga Pemecutan Kaja Persembahkan Ogoh-Ogoh Prabu Dalem Sawang

  • www.nusabali.com-st-eka-kula-warga-pemecutan-kaja-persembahkan-ogoh-ogoh-prabu-dalem-sawang

DENPASAR, NusaBali.com – Dalam menyambut Tahun Baru Caka 1947, Sekaa Teruna (ST) Eka Kula Warga, Banjar Panti Sari, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, siap mempersembahkan Ogoh-Ogoh bertema Prabu Dalem Sawang. Karya ini juga akan turut serta dalam ajang tarung bebas di tingkat Kota Denpasar.

I Nyoman Pramana Yuda, selaku Bendahara Ogoh-Ogoh ST Eka Kula Warga, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 juta untuk pembuatan Ogoh-Ogoh tersebut. “Kami berusaha semaksimal mungkin dalam berkarya, namun tetap seminimal mungkin dalam pengeluaran biaya agar tidak ada pembengkakan dana,” ujarnya.

Tema yang diangkat tahun ini adalah Prabu Dalem Sawang, yang diwujudkan dalam tiga tokoh utama, yakni Prabu Dalem Sawang, bala samar (pasukan), dan hewan hyena. 

Hyena dipilih sebagai simbol dari sifat kanibal sang raja. Selain itu, rancangan Ogoh-Ogoh ini dirancang secara bongkar pasang, khususnya pada bagian hyena, untuk menambah fleksibilitas dalam pergerakan dan penyimpanan.

Terkait dengan sistem tarung bebas dalam lomba Ogoh-Ogoh 2025, ST Eka Kula Warga menyambut baik dan antusias dalam berpartisipasi. 

“Kami sadar diri melihat sumber daya manusia (SDM) serta anggaran yang tersedia, sehingga yang terpenting bagi kami adalah berkarya maksimal. Juara atau tidak, itu bukan masalah utama,” tambah Pramana Yuda.

Selain itu, ia juga menyoroti kembalinya penggunaan bahan ramah lingkungan dalam pembuatan Ogoh-Ogoh setelah 10 tahun terakhir. 

Menurutnya, hal ini merupakan langkah positif karena material yang digunakan lebih mudah didapatkan serta dapat mempererat kerja sama tim dalam berkarya.

Di sisi lain, ST Eka Kula Warga menolak penggunaan sound system dalam mengiringi Ogoh-Ogoh. “Kami ingin tetap mengajegkan seni dan budaya Bali. Jika hanya sebatas hiburan, penggunaan sound system mungkin masih bisa ditoleransi, namun dalam konteks parade, semoga ada ketegasan dalam peraturannya,” tegasnya.

Ia berharap ajang tarung bebas dalam lomba Ogoh-Ogoh ini dapat menjadi perubahan baru bagi Sekaa Teruna di tahun 2025 dan seterusnya. 

“Semoga malam pengerupukan nanti berjalan dengan lancar, dan peraturan terkait sound system dalam arak-arakan Ogoh-Ogoh bisa ditegakkan dengan baik,” tutupnya. *m03

Komentar