nusabali

Pohon Tumbang Timpa Arena Tajen, 3 Tewas

6 Lainnya Luka-luka, Pohon Aren Setinggi 20 Meter

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-timpa-arena-tajen-3-tewas

Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang diprediksi masih akan berlangsung dalam 2 hingga 3 hari ke depan, warga diimbau tetap waspada

AMLAPURA, NusaBali
Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang memakan korban di Karangasem. Pohon aren (enau) berukuran besar setinggi 20 meter dan diameter 30 cm tumbang lalu menimpa arena sabungan ayam (arena tajen) di wilayah Banjar Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (9/2) pukul 13.00 Wita. Sebanyak sembilan (9) orang warga menjadi korban dalam peristiwa ini, tiga di antaranya meninggal dunia dan 6 korban luka-luka. 

Sebanyak lima korban dilarikan ke RS BaliMed Amlapura, yakni satu korban meninggal atas nama I Ketut Arnawa,32, asal Banjar Beji, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem dan empat korban lainnya korban luka-luka. Mereka, yaitu I Made Ruci Rismayanta,29, asal Banjar Desa, Desa Bungaya mengalami patah betis kanan, I Made Arta Wijaya,29, asal Banjar Beji, Desa Bungaya luka ringan di kepala, I Nengah Kantun,51, asal Banjar Darma Karya, Desa Bungaya luka di dada, dan I Gede AJ,15, asal Banjar Desa, Desa Bungaya mengalami luka lecet di lutut kiri dan pipi kanan.

Sedangkan empat korban lainnya dilarikan ke RSUD Karangasem, termasuk dua korban meninggal dunia, atas nama I Nengah Saba,46, asal Banjar Desa, Desa Bungaya dan I Gede Gunartha,51, asal Banjar Desa, Desa Bungaya. Sedangkan dua korban luka-luka, I Komang Reneng Astawa,43, asal Banjar Beji, Desa Bungaya, dan I Gede Aris,62, asal Banjar Timbul, Desa Bungaya. Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, pada siang itu berkumpul sejumlah warga di lokasi arena sabungan ayam tersebut. 

Lalu pada pukul 12.00 Wita mulai turun hujan lebat disertai angin kencang. Arena tajen itu sendiri beratapkan daun nyiur (kelapa) dan terpal. Di luar dugaan sebuah pohon aren ukuran besar roboh menimpa kerumunan warga di tengah-tengah arena. Dalam peristiwa ini tiga korban tertimpa langsung dan tertindih batang pohon hingga meninggal di tempat dan 6 korban lainnya luka-luka dan langsung dilarikan gunakan mobil pick up ke RS.

Kejadian ini dilaporkan Perbekel Bungaya, Kecamatan Bebandem, I Made Putra Darmayasa ke TRC BPBD (Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kepada NusaBali Perbekel Bungaya Putra Darmayasa mengatakan kejadiannya memang benar di arena sabungan ayam. "Ya, di arena sabungan ayam, kejadiannya," katanya. Namun tidak diketahui pasti apakah warga tersebut sekadar berteduh atau melakukan aktivitas lainnya di lokasi tersebut.

Situasi di TKP pohon aren tumbang di Banjar Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (9/2). –NANTRA 

Pasca kejadian hadir ke lokasi Kapolsek Bebandem AKP I Gede Murdana, Danramil Bebandem Kapten CPl I Gusti Made Darsana, menyusul datang Sekda Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta, Kabag Prokopim Setdakab Karangasem I Made Suartana, serta Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem I Nyoman Soko Wijaya. 

Menurut kerabat salah satu korban meninggal I Ketut Arnawa, yakni I Komang Gede Yasa, sebelum dievakuasi ke RS BaliMed, sang kakak dilihatnya mengeluarkan darah dari telinga. "Saya tidak tahu pasti di bagian mana lukanya, saya lihat dari telinga keluar darah," jelas Komang Gede Yasa. Berdasarkan pemeriksaan petugas medis, korban I Ketut Arnawa menderita luka di kepala, dan patah di betis kiri.

Sedangkan istri korban meninggal I Nengah Saba, yakni Ni Nyoman Rumika saat ditemui di RSUD Karangasem membenarkan peristiwa tersebut terjadi di arena sabungan ayam. "Kejadiannya di arena sabungan ayam, saat kejadian turun hujan lebat. Untuk upacara belum tahu masih berkoordinasi dengan prajuru Desa Adat Bungaya," jelas Rumika yang ibu dua anak ini. Rumika mengatakan sang suami meninggal di tempat kejadian karena tertindih pohon aren. 

Saat ini jenazah masih dititipkan di RSUD Karangasem. Sekda Karangasem yang juga Kepala BPBD Karangasem I Ketut Sedana Merta mengimbau di tengah cuaca ekstrem agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, terutama yang beraktivitas di tengah kebun karena banyak pohon rawan roboh. "Saya turut berduka atas meninggalnya tiga warga dari Desa Bungaya," ujarnya. 

Hujan deras dan angin kencang diketahui melanda wilayah Bali akibat terbentuknya pola pertemuan dan belokan angin di sekitar Pulau Bali pada, Minggu kemarin. Selain itu, wilayah perairan selatan Bali juga berpotensi mengalami angin kencang yang dapat berdampak pada aktivitas pelayaran dan wisata bahari. 

Prakirawan Cuaca Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh bibit siklon tropis 96S yang terdeteksi di Samudera Hindia, sebelah barat Australia. Kondisi ini meningkatkan intensitas curah hujan serta potensi angin kencang di sebagian besar wilayah Bali, terutama di bagian selatan, termasuk sepanjang perairan selatan Bali.

“Faktor penyebab hujan dan angin kencang yang terjadi saat ini adalah terbentuknya pola pertemuan dan belokan angin di sekitar wilayah Bali. Pola ini dipicu oleh adanya bibit siklon 96S di Samudera Hindia Barat Australia,” ujarnya, Minggu kemarin.

Diana Hikmah melanjutkan, berdasarkan data pengamatan dari Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, kecepatan angin maksimum tercatat di Bali pada Jumat (7/2) mencapai 19 knot. Sementara pada Sabtu (8/2) meningkat menjadi 29 knot atau setara dengan 54 kilometer per jam dan kembali meningkat pada Minggu (9/2) mencapai 38 knot atau 70 kilometer per jam. “Kondisi ini sudah masuk kategori angin kencang, yaitu angin dengan kecepatan diatas 25 knot,” ungkapnya.

Diana Hikmah menambahkan bahwa kondisi cuaca ini diprediksi masih akan berlangsung dalam 2 hingga 3 hari ke depan. Oleh karena itu, BMKG terus memantau perkembangan pola angin dan curah hujan guna memberikan informasi terbaru kepada masyarakat dan pihak terkait agar dapat mengambil langkah antisipatif. 7 k16, ol3

Komentar