Hujan Disertai Angin Kencang Melanda Denpasar
BBMKG Wilayah III Keluarkan Peringatan Dini
DENPASAR, NusaBali.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda Denpasar, Bali, pada Minggu (9/2/2025) siang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh bibit siklon tropis 96S yang menyebabkan angin berkecepatan hingga 54 kilometer per jam atau sekitar 29 knot. Selain itu, gelombang tinggi hingga 3,5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali pada 9-11 Februari 2025.
"Saat ini sedang terpantau keberadaan bibit siklon tropis 96S di sebelah selatan NTT, tepatnya di Samudera Hindia, Australia bagian barat," ujar Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana.
BBMKG Wilayah III melaporkan bahwa angin bertiup dari arah barat daya hingga barat laut. Selain angin kencang, cuaca di Bali diperkirakan masih berpotensi berawan dengan kemungkinan hujan berintensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Pulau Dewata.
Gelombang laut tinggi juga menjadi perhatian, dengan ketinggian gelombang di perairan selatan Bali mencapai 3,5 meter, sementara di Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan hingga 2,5 meter.
Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
Kondisi ini dipengaruhi oleh indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) di NINO3.4 yang mencapai minus 0,89, sehingga meningkatkan pola konvektif di wilayah Indonesia bagian timur. Selain itu, pola pertemuan dan belokan angin turut berkontribusi dalam meningkatkan kecepatan angin di wilayah Bali hingga NTT.
Suhu muka laut di wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat Celcius, dengan massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar atau 5.000 meter di atmosfer.
Peringatan Dini dan Imbauan
BBMKG Wilayah III mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi hujan disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali serta gelombang laut tinggi. Masyarakat diminta untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Selain itu, pelaku pariwisata bahari, wisatawan, dan nelayan juga diimbau untuk berhati-hati terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Bali. BBMKG mencatat bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk pengguna perahu nelayan, diimbau agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Operator kapal tongkang juga dianjurkan untuk berhati-hati apabila kecepatan angin melebihi 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sementara itu, operator kapal feri diminta untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan cuaca dari sumber resmi guna mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkan oleh kondisi ekstrem ini. *ant
Komentar