nusabali

Angin Kencang, Penyeberangan Selat Bali Ditutup Selama 1,5 Jam

Sepekan Terakhir Sudah Tiga Kali Buka Tutup di Gilimanuk

  • www.nusabali.com-angin-kencang-penyeberangan-selat-bali-ditutup-selama-15-jam

Pada Senin (3/2), penyeberangan ditutup selama 1 jam 5 menit pada pukul 19.25 – 20.30 Wita. Kemudian pada Rabu (5/2), penyeberangan ditutup selama 40 menit pada pukul 06.10 – 06.50 Wita.

NEGARA, NusaBali
Cuaca buruk belakangan menghantui penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk. Akibat angin kencang yang melanda perairan Selat Bali, penyeberangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi – Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, sempat ditutup pada Sabtu (8/2) siang. Penutupan berlangsung selama hampir 1,5 jam dari pukul 12.13 hingga 13.35 Wita.

Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan penutupan penyeberangan itu dilakukan karena angin kencang. Saat diberlakukan penutupan mulai pukul 12.13 Wita, terpantau kecepatan angin mencapai 33-38 knot. 

“Kecepatan angin di atas 30 knot sangat membahayakan pelayaran. Kalau sudah angin kencang, pasti gelombang juga tinggi. Jadi kami tutup sementara demi keselamatan pelayaran,” ujar Yudha. 

Setelah kondisi angin mulai normal dan kecepatan angin menurun menjadi 18-20 knot, penyeberangan kembali dibuka. Kendaraan yang sempat menunggu di areal parkir pelabuhan pun segera diseberangkan. 

“Situasi di pelabuhan aman terkendali. Tidak ada kepadatan atau penumpukan kendaraan yang berarti selama penyeberangan ditutup,” ucap Yudha. 

Penutupan penyeberangan akibat cuaca buruk ini diketahui sudah terjadi tiga kali dalam sepekan terakhir. Sebelumnya pada Senin (3/2), penyeberangan ditutup selama 1 jam 5 menit atau selama 65 menit pada pukul 19.25 hingga 20.30 Wita. Kemudian pada Rabu (5/2), penyeberangan ditutup selama 40 menit pada pukul 06.10 hingga 06.50 Wita.

Yudha mengatakan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan pelayaran. Dia juga berharap para pengguna jasa penyeberangan untuk memahami kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini.

“Nakhoda kapal juga kami ingatkan untuk tetap waspada. Agar selalu mengutamakan keselamatan dan segera melapor ketika terjadi gangguan di tengah laut,” kata Yudha. 7 ode

Komentar