nusabali

Dukung Ekonomi Inklusif, BI Bali Tekankan Penguatan Sektor Padat Karya

  • www.nusabali.com-dukung-ekonomi-inklusif-bi-bali-tekankan-penguatan-sektor-padat-karya

BI Bali optimistis ekonomi Pulau Dewata tumbuh kuat didukung momentum hari besar keagamaan yakni Imlek, Nyepi, dan Hari Raya Idul Fitri.

DENPASAR, NusaBali - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menekankan penguatan sektor padat karya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif pada 2025. BI Bali juga mendorong penguatan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal untuk dapat mendukung sektor padat karya.

“Melalui sinergi antar-sektor, Bali dapat terus meningkatkan daya tarik ekonominya, baik di skala nasional maupun global,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Jumat (7/2).

Selain mendorong penguatan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal untuk dapat mendukung sektor padat karya. BI Bali juga berupaya meningkatkan swasembada pangan melalui sektor pertanian dan mendorong Bali sebagai sentra industri kecil menengah berbasis agro dan ekonomi kreatif melalui sektor industri.

Di samping itu, perbankan juga dapat memanfaatkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial. Hal ini untuk memperluas pembiayaan pembangunan dan untuk sektor UMKM dapat dilakukan dengan memfasilitasi mereka bertemu dengan pelaku bisnis.

Masih menurut Erwin, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif tersebut sebesar Rp 295 triliun hingga minggu kedua Januari 2025 yang diharapkan semakin memperluas sektor penyaluran kredit. Selanjutnya, peningkatan pembiayaan investasi di luar APBN dan APBD melalui optimalisasi peran Regional Investor Relations.

Selain memperkuat sektor padat karya, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali, perwakilan bank sentral itu juga meningkatkan sinergi pengendalian inflasi melalui ekosistem hulu-hilir pertanian, efisiensi distribusi komoditas pangan strategis. Kemudian, memperluas digitalisasi sistem pembayaran dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah serta memperkuat keamanan dan perlindungan konsumen.

Di sisi lain, untuk triwulan pertama 2025, BI Bali optimistis ekonomi Pulau Dewata tumbuh kuat didukung momentum hari besar keagamaan yakni Imlek, Nyepi, dan Hari Raya Idul Fitri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 mencapai 5,48 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional mencapai 5,03 persen. “Pertumbuhan Bali yang tetap kuat tersebut menjadi indikator penting akan ketahanan dan potensi ekonomi wilayah dalam menghadapi tantangan global dan domestik,” katanya.

Salah satu sektor yang mendongkrak ekonomi di Pulau Dewata adalah ekspor, utamanya pada ekspor jasa meningkat seiring peningkatan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung di Bali.

Adapun kunjungan wisatawan asing di Bali pada 2024 mencapai 6,33 juta orang atau naik 20,1 persen jika dibandingkan 2023 yang mencapai 5,27 juta.
Capaian kunjungan wisatawan asing 2024 juga lebih tinggi dibandingkan pada 2019 atau sebelum Covid-19. 7 ant

Komentar