nusabali

Cuaca Panas, Pemakaian Listrik Meningkat

  • www.nusabali.com-cuaca-panas-pemakaian-listrik-meningkat

Beban puncak pemakaian listrik tertinggi pada awal 2025 hingga Rabu (5/2), sebesar 1.189,2 Mega Watt. Hal itu karena setelah musim hujan, disusul cuaca panas ekstrem.

DENPASAR, NusaBali
Beban puncak pemakaian listrik di Bali mulai naik setelah hujan berhenti beberapa hari. Beban puncak tertinggi dari awal tahun sampai, Rabu (5/2), mencapai 1.189,2 Mega Watt (MW). Tingginya beban puncak karena cuaca panas ekstrem mencapai 36 derajat Celsius pascahujan mengguyur Bali selama beberapa bulan sejak akhir 2024. 

Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Wayan Eka Susana, Jumat (7/2), mengemukakan beban puncak tertinggi saat ini mencapai 1.189,2 MW. Beban puncak ini meningkat dibanding 2024 yang terdata 1.186,8 MW. Kenaikan tersebut disebabkan berhentinya curah hujan selama beberapa hari ini. 

Berhentinya hujan dan menimbulkan panas menyebabkan pemakaian listrik semakin meningkat. Sebab, masyarakat banyak yang kembali menggunakan peralatan elektronik untuk rumah mereka. 

“Seperti pemakaian AC, kipas angin, dan peralatan elektronik lainnya itu kembali dilakukan masyarakat. Sebab sebelumnya masyarakat cenderung mematikan perangkat elektronik tersebut karena kondisi hujan,” kata Eka Susana. 

Eka Susana mengatakan, sebenarnya pihaknya menargetkan beban puncak tertinggi tahun 2024 mencapai 1.200 MW. Namun, musim hujan di akhir November 2024 hingga awal Februari 2025 membuat konsumsi listrik di Bali justru menurun. Dalam kurun waktu hujan tersebut, pemakaian listrik di Bali hanya sekitar 900 – 1.000 MW. 

“Dalam tiga hari ini kan panasnya luar biasa ini. Nah, saat cuaca panas ini konsumsi listrik naik. Karena pemakaian alat elektronik kembali seperti musim panas sehingga beban puncak tertinggi mencapai 1.189,2 MW,” ujar Eka Susana.

Dia memprediksi di bulan Februari 2025 ini, konsumsi listrik lebih meningkat lagi. “Kami prediksi bulan ini (Februari, Red) beban puncak tertinggi bisa tembus sampai 1.200 MW. Soalnya kan rasanya hujan sudah cukup jarang lebih ke panas,” imbuhnya.

Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat suhu panas yang terjadi di sebagian wilayah di Bali dalam dua hari terakhir mencapai maksimum 36 derajat Celcius yang termasuk kategori ekstrem.

“Dua stasiun mencatat dalam kategori suhu ekstrem,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana di Denpasar, Rabu (5/2). Stasiun Geofisika BMKG di Sanglah Kota Denpasar mencatatkan suhu panas mencapai maksimum 36 derajat Celcius. 

Musteana menjelaskan berdasarkan data rata-rata normal untuk suhu udara pada Februari dalam kurun waktu 30 tahun terakhir pada 1990-2020 di Stasiun Geofisika Sanglah mencapai maksimum 32,5 derajat Celcius. Sedangkan di Stasiun Klimatologi di Negara, Kabupaten Jembrana mencapai 31,3 derajat Celcius.

Mengacu kepada Peraturan Kepala BMKG Nomor KEP 9 Tahun 2010 tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrem, ada pun suhu udara yang disebut ekstrem jika kondisi suhu udara mencapai 30 derajat atau lebih di atas suhu normal yang tercatat di stasiun setempat.

Selain Stasiun BMKG Negara dan Sanglah Denpasar, stasiun BMKG lain di Bali terdapat di Ngurah Rai, Kabupaten Badung dan Stasiun BMKG di Karangasem. Ada pun suhu udara di Ngurah Rai dan Karangasem, lanjut dia, masih tergolong normal. 

Sementara Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Wulan Wandarana menjelaskan meskipun Bali masih dalam musim hujan, suhu panas yang terjadi saat ini disebabkan oleh fenomena teriknya paparan sinar matahari. Namun, panas yang dirasakan sekarang terjadi karena beberapa faktor, termasuk pergerakan gerak semu matahari yang sedang berada di wilayah selatan dan bergerak menuju ekuator.

“Di wilayah Bali saat ini terasa panas, memang tercatat di beberapa stasiun BMKG di Bali, untuk suhu maksimumnya mencapai 36 derajat Celcius. Dan itu memang dirasakan cukup panas dan berdampak pada masyarakat,” ucapnya. 7 mis

Komentar