nusabali

Pedestrian di Pantai Double Six Rusak Parah, Akibat Dihantam Gelombang Tinggi

  • www.nusabali.com-pedestrian-di-pantai-double-six-rusak-parah-akibat-dihantam-gelombang-tinggi

Upaya perbaikan sedang dilakukan menggunakan 500 geobag untuk memperkuat struktur pedestrian dan mencegah abrasi lebih lanjut.

MANGUPURA, NusaBali
Untuk pertama kalinya pedestrian atau jalan setapak di kawasan Pantai Double Six, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung mengalami kerusakan parah. Kejadian ini terjadi akibat gelombang laut yang tinggi, yang meratakan pedestrian dengan pasir pantai pada Jumat (7/2) pagi. Padahal, kawasan Seminyak selama ini dikenal lebih aman dari dampak gelombang pasang dibandingkan kawasan pantai lainnya di Bali.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Anak Agung Rama Putra, menjelaskan gelombang pasang dalam beberapa hari terakhir mencapai batas pedestrian yang membentang dari Pantai Kuta hingga Legian dan Seminyak. “Sudah tiga hari terakhir terjadi gelombang tinggi. Namun, astungkara dua hari ke depan diprediksi tidak ada rob lagi,” ujarnya.

Gung Rama mengungkapkan, kerusakan pedestrian hanya terjadi di kawasan Pantai Double Six dengan panjang area yang terdampak mencapai 27 meter. Dia menyebut bahwa sebelumnya daerah ini tidak pernah mengalami kerusakan parah seperti sekarang. “Biasanya tidak pernah rusak separah ini, karena Seminyak merupakan kawasan yang relatif aman dari gelombang tinggi. Mungkin karena perubahan arah angin dan arus laut, sehingga kali ini pedestrian mengalami kerusakan cukup serius,” tambahnya.

Fenomena abrasi di kawasan ini memang dikatakan telah terjadi selama dua tahun terakhir, dengan pasir pantai yang semakin terkikis akibat perubahan pola arus laut. Namun, kejadian kali ini tergolong luar biasa karena langsung berdampak pada infrastruktur pedestrian.

Merespons kejadian ini, Dinas PUPR Badung segera melakukan perbaikan dengan memulai proses restorasi pada Jumat pagi kemarin. Gung Rama menargetkan jika kondisi air laut tidak terlalu besar, perbaikan bisa rampung dalam dua hari. Namun, secara keseluruhan, pekerjaan diperkirakan selesai dalam satu minggu. “Proses perbaikan sudah dimulai. Jika air laut mendukung, dua hari bisa selesai. Kami mengikuti kondisi muka air laut dalam pengerjaan ini,” kata Gung Rama.

Pihaknya juga menggunakan 500 geobag untuk memperkuat struktur pedestrian dan mencegah abrasi lebih lanjut. Selain pemasangan geobag, eskavator juga dikerahkan untuk mengambil beton pedestrian yang rusak, kemudian meratakannya sebelum kembali diisi dengan pasir dan dipasang kembali beton pedestrian yang baru. Langkah ini diharapkan dapat memastikan keamanan pedestrian dalam jangka panjang seperti di Pantai Kuta.

“Kami akan merapatkan geobag, lalu membuat layout lantai kerja terlebih dahulu. Setelah itu, geobag akan dipasang secara paralel dengan pengisian pasir sebagai langkah antisipasi,” jelas Gung Rama.

Untuk memastikan keselamatan, Dinas PUPR Badung juga telah memasang garis pembatas di area yang terdampak. Dengan adanya kejadian ini, Gung Rama mengimbau para wisatawan dan masyarakat sekitar untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama yang berkaitan dengan gelombang pasang dan abrasi pantai.

“Kami sudah memasang garis untuk membatasi akses ke area yang rusak. Selain itu, wisatawan yang biasa jogging atau berjalan di sepanjang pantai juga telah diberitahu tentang kondisi ini,” imbuhnya. 7 ol3

Komentar