106 Butir Telur Penyu Dievakuasi ke Penangkaran
SINGARAJA, NusaBali - Anggota Sat Polairud Polres Buleleng mengevakuasi 106 butir telur penyu yang ditemukan di Pantai Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (6/2) pagi.
Pemindahan telur-telur penyu itu untuk memastikan keselamatan serta keberlangsungan hidup satwa tersebut.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, 106 butir telur penyu tersebut dievakuasi ke penangkaran penyu yang dikelola Kelompok Pelestari Penyu (KPP) di Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng. Telur-telur itu sebelumnya ditemukan bersarang di pesisir pantai oleh nelayan pada Senin (3/2).
Telur penyu yang ditemukan tersebut berjumlah 106 butir. Saat ini, telur-telur penyu yang dilindungi tersebut telah diselamatkan ke tempat lebih aman agar tidak dicuri atau dimakan oleh hewan liar. Pemindahan telur penyu itu dilakukan dengan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Bali.
Kata AKP Diatmika, berdasarkan penyampaian pihak KPP Umeanyar, diperkirakan hanya 40 persen dari seluruh telur yang berhasil menetas. Sebagian besar diperkirakan gagal menetas dengan kondisi cangkang telur yang menguning akibat pengaruh faktor alam dan cuaca.
Pihaknya pun menegaskan pentingnya konservasi penyu yang berstatus satwa dilindungi ini. Serta menjaga kelestarian satwa dilindungi, khususnya penyu yang merupakan bagian dari ekosistem laut yang perlu dilestarikan.
"Pemindahan ke penangkaran ini untuk memastikan keberlangsungan dari telur-telur penyu tersebut. Pentingnya upaya penyelamatan telur penyu mengingat cuaca alam yang tidak menentu serta waktu penetasan yang membutuhkan sekitar dua bulan,” ujar AKP Diatmika.
Ia menambahkan, seluruh telur penyu yang dievakuasi itu merupakan telur penyu lekang. Penyu jenis ini dilindungi UU Konservasi karena termasuk salah satu jenis penyu yang terancam punah. “Kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kelestarian penyu dengan tidak mengambil, memperjualbelikan, atau merusak habitatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Perbekel Tukadmungga Kadek Surya Darmawan mengatakan, pantai di desa setempat memang sering di kunjungi oleh penyu untuk bertelur. Biasanya penyu-penyu tersebut, akan membangun sarang di sekitaran Pantai Heppy di Desa Tukadmungga.
Namun, karena wilayah pantai tersebut sudah dibeton sehingga penyu-penyu tersebut membangun sarang di depan hotel The Grand Villandra. “Biasanya di Pantai Happy, karena tidak ada pasir, bergeser ke barat. Memang dari dulu, karena penyenderan di depan Villandra ada pasir di sana bertelur,” ujarnya.
Kata Darmawan, karena penyu merupakan satwa dilindungi dan wilayahnya sering dikunjungi penyu bertelur, pihaknya pun mengimbau, agar nelayan setempat tak mengambil telur-telur tersebut dan melaporkannya jika menemukan. “Kami sampaikan pada nelayan dan masyarakat agar tidak mengambil telur-telur penyu. Harus dikembalikan, ada aturannya,” ucapnya. 7 mzk
Komentar