Pemkot Tanggung Premi BPJS Sebanyak 10.717 Naker
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar membayar premi BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 10.717 tenaga kerja (naker) di tahun 2025. Anggaran bersumber dari APBD Kota Denpasar 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Raini, Rabu (5/2).
Kata dia, ada beberapa segmen kepesertaan yang telah didaftarkan yakni sulinggih, pamangku, pecalang, kelian adat, patengen, penyarikan, jumantik, nelayan, petani, PKH, linmas hingga non ASN. Segmen kepesertaan tersebut ditangani oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Denpasar.
Segmen ini meliputi sulinggih sebanyak 233, pamangku 156, pecalang 33, kelian adat 342, patengen 274, penyarikan 274, yang semuanya diampu Dinas Kebudayaan. Juga ada yang diampu oleh Dinas Kesehatan yakni jumantik sebanyak 413 orang.
Di bawah Dinas Perikanan ada nelayan sebanyak 349 orang dan petani yang diampu Dinas Pertanian sebanyak 1.462 orang. Ada juga di bawah Dinas Sosial yakni penerima keluarga harapan (PKH) sebanyak 1.579 orang.
Untuk linmas di kelurahan juga dibayari premi oleh Pemkot Denpasar sebanyak 300 orang, serta untuk pegawai non ASN sebanyak 5.302 orang. “Untuk besaran anggaran tersebut tersebar di OPD masing-masing pengampu dan bervariasi,” ucap Raini.
Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan Pemerintah Kota Denpasar terus berkomitmen memenuhi kebutuhan jaminan sosial bagi para pekerja. Melalui program BPJS Ketenagakerjaan ini pihaknya berharap para pekerja di Kota Denpasar terlindungi dari segala risiko pekerjaan.
Selain itu, keikutsertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai upaya mendukung penguatan adat dan budaya Bali yang berkelanjutan di Kota Denpasar. “Kami berkomitmen menjaga adat dan budaya, sehingga pilar-pilar adat kita jaga dan lindungi, termasuk memberikan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Semoga dapat membantu dan meringankan beban keluarga,” kata Walikota Jaya Negara. 7 mis
Komentar