Air Diduga Limbah Mengalir ke Dasar Tebing
Lokasinya di Pantai Labuan Sait Pecatu
Akibat aliran air yang diduga limbah itu membuat tebing mengalami kerusakan.
MANGUPURA, NusaBali
Air diduga limbah mengalir ke dasar tebing Pantai Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Diduga air itu berasal dari salah satu vila di kawasan tersebut. Pihak terkait kini tengah melakukan penelusuran untuk memastikan sumber air itu berasal.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengaku sudah mengetahui keberadaan air diduga limbah bak air terjun yang mengali ke dasar tebing Pantai Labuan Sait. Menurutnya, saat ini pihak terkait sedang melakukan kajian lebih lanjut. “Kejadiannya baru kemarin (Selasa). Dari Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (LHK) Badung hari ini (kemarin) turun ke lokasi. Begitu juga dari BPBD Badung juga telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (5/2) siang.
Sumerta yang juga anggota Komisi III DPRD Badung ini menyerahkan sepenuhnya proses kajian kepada pemerintah daerah. Sebab, akibat air yang diduga limbah itu membuat tebing mengalami kerusakan. Bahkan, kawasan pantai juga berpotensi tercemar.
“Saya sudah sampaikan sejak awal agar pemerintah daerah melakukan kajian karena ada pesisir yang sering digunakan wisatawan untuk berlalu lalang. Dikhawatirkan jika tebing longsor saat wisatawan melintas, bisa membahayakan mereka,” kata Sumerta.
Sejauh ini, aktivitas berselancar di pantai tetap aman, tetapi bagi wisatawan yang berjalan di sekitar tebing harus lebih berhati-hati. “Yang jelas kemarin kita sudah koordinasi dengan BPBD juga. Kalau memang layak ditangani oleh BPBD, kami mohon segera ditangani untuk memproteksi itu. Begitu juga limbah, Dinas LHK kami mohon ada penanganan. Mudah-mudahan nanti ada penyampaian soal hasil pengecekan,” tuturnya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika mengungkapkan telah turun melakukan pengecekan awal ke lokasi kejadian. Mengenai air yang diduga limbah itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang, dalam hal ini Dinas LHK Badung. “Kami hanya pengecekan awal saja, tetapi kami sudah lapor langsung ke Kabid Dinas LHK. Saya hanya melaporkan saja,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas LHK Badung I Nyoman Sumantra, mengaku belum bisa ke titik lokasi. “Tadi saya sudah ke lapangan, tetapi tidak dikasi melihat posisi TKP. Saya tidak bisa masuk ke posisi untuk mengambil foto, itu karena vila di sana ada tamunya,” katanya.
Terkait langkah selanjutnya, Sumantra menyebutkan kemungkinan akan ada pengecekan lanjutan pada pekan depan. Pengecekan ini rencananya akan dilakukan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung. “Kemungkinan minggu depan bersama DPRD Komisi I dan Komisi II,” ucapnya. 7 ol3
Komentar