Program MBG di Badung Belum Jalan
Lokasi untuk dapur umum sudah disiapkan tinggal menunggu arahan dari BGN terkait persiapan lebih lanjut.
MANGUPURA, NusaBali
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan hampir sebulan. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda mulai diberlakukan di Badung. Padahal pemerintah setempat mengklaim telah mempersiapkan berbagai kebutuhan sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan pemerintah daerah memiliki komitmen penuh untuk melaksanakan program ini. Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait lokasi dapur umum yang akan digunakan.
“Untuk program Makan Bergizi Gratis, kami di Kabupaten Badung sangat berkomitmen sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Kami telah menyiapkan lokasi-lokasi untuk dapur umum dan sedang menunggu arahan dari BGN terkait persiapan lebih lanjut, apakah menyangkut bangunan atau fasilitas dapur,” ujar Surya Suamba belum lama ini.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Disdikpora Badung Rai Twistyanti Raharja, mengatakan saat ini Pemkab Badung masih menunggu instruksi dari BGN untuk melaksanakan program MBG. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan). Penerapan MBG ini murni pakai dana APBN, jadi kami menunggu giliran dumun (dahulu),” ujarnya, Selasa (14/1) lalu.
Diungkapkan, ada beberapa model penerapan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu. Model penerapan program MBG ini diputuskan oleh BGN. “Ada beberapa model penerapan. Namun infonya, yang siap diterapkan sekarang adalah model 1 dengan mitra yang ditunjuk BGN. Sampai saat ini kami belum mendapat arahan terkait skema pembiayaan dengan APBD,” katanya.
Sementara disinggung mengenai penyiapan dapur umum, kata Rai, juga disiapkan oleh BGN. “Murni dari BGN (penyiapan dapur umum, Red), itu swakelola BGN dengan dana APBN,” sebutnya.
Walau demikian, Rai menyebut jika Disdikpora Badung telah melakukan uji coba program ini kepada siswa di dua sekolah di Gumi Keris yakni di SD No 3 Sibanggede dan SD No 5 Carangsari. Uji coba saat itu yakni satu paket makanan sehat berisi nasi putih, tempe bacem, ayam goreng, sayur, dan buah.
Dalam pelaksanaan uji coba ini, dilakukan dengan dua metode yakni dengan metode prasmanan di SD No 5 Carangsari, dan dengan metode nasi kotak di SD No 3 Sibanggede. “Anak-anak antusias sekali dan habis makanannya,” katanya.
Dari hasil evaluasi terhadap uji coba yang suda dilakukan, Rai menyebut cenderung kepada metode prasmanan. “Dari evaluasi sementara, cenderung metode prasmanan lebih baik, karena minim sampah. Anak-anak juga membawa alat makan sendiri,” ucap Rai. 7 ind
Komentar