Festival Pengetikan Aksara Bali Diisi Keyboard Balinese
TABANAN, NusaBali - Guna menyambut Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, Penyuluh Bahasa Bali Tabanan bersama Dinas Kebudayaan akan menggelar Festival Pengetikan Aksara Bali. Festival ini akan diisi dengan pengetikan keyboard balinese tamiang.
Festival akan dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Maria dengan peserta perwakilan enam SMP di Tabanan pada 5 Februai 2025 nanti. Taknya itu, kegiatan juga bakal dimeriahkan dengan sejumlah lomba.
Wakil Koordinator Penyuluh Bahasa Bali di Tabanan I Gede Putu Wahya Suniantara menjelaskan, dalam Bulan Bahasa Bali tahun 2025 di Tabanan akan diadakan kegiatan selama dua hari. "Pertama kegiatan bakal berlangsung 4 Februai dengan sejumlah lomba. Kemudian dilanjutkan di tanggal 5 Februari 2025," ujarnya ketika dikonfirmasi Minggu (2/2).
Disebutkan untuk kegiatan di tanggal 4 itu akan diselenggarakan lomba nyurat aksara Bali untuk kategori SD, kemudian nyurat aksara bali diatas daun lontar untuk SMP. Selanjutnya kegiatan dilaksanakan di tanggal 5 dengan lomba sambrama wacana, mesatua dan ngewacen lontar. "Terakhir barulah festival pengetikan aksara Bali dengan keyboard balines tamiang," bebernya.
Dalam festival ini siswa dari enam perwakilan SMP di Tabanan akan ngetik aksara Bali menggunakan keyboard, dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia. "Nanti ngetiknya sekitar satu paragraf. Enam sekolah yang ikut karena baru enam sekolah di Tabanan yang memiliki keyboard balinese tamiang," katanya.
Wahya menambahkan, kegiatan yang dilakukan di kabupaten sesuai dengan arahan atau turunan dari kegiatan di Provinsi Bali. Tujuanya jelas untuk melestarikan budaya Bali di Tabanan.
Terutama jelas dia, untuk festival pengetikan aksara Bali ini, untuk memberikan gambaran bahwa Bahasa Bali juga bisa mengikuti perkembangan zaman. Sebab dengan pengetikan menggunakan keyboard balinese tamiang bisa mempermudah membuat dan menuliskan dokumen yang berbasis aksara Bali secara digital.
"Jadi nantinya hasil tulisannya akan dengan mudah dibagikan melalui media digital seperti Internet dan media sosial. Dengan begitu semua kalangan akan semakin familiar dengan huruf aksara Bali," tandas Wahya.7des
Komentar