Barong Landung Memukau Wisatawan di Penglipuran
BANGLI, NusaBali - Pementasan Tari Barong Landung di Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, terealisasi.
Berbarengan Imlek 2576 pada Rabu (29/1) tari ini digelar. Sekitar 25 anak muda dari Yowana Putra Yudha Penglipuran yang terlibat dalam pementasan tari barong yang berkisah tentang Raja Jayapangus dan Dewi Kang Cing Wie, dengan setting pada masa Bali kuna.
Ketua Yowana Putra Yudha Desa Adat Penglipuran I Nengah Sandi Saputra mengatakan selain untuk menyambut perayaan Imlek, pementasan Tari Barong Landung juga sebagai ajang untuk pelestarian seni dan budaya di kalangan generasi muda. “Pementasan ini sebagai bentuk akulturasi budaya antara Bali dan Cina. Tarian mengena ditampilkan saat Imlek,” ujarnya.
Pementasan diawali dengan parade dari Wantilan Penglipuran sampai jaba Pura Penataran, kemudian pentas. Setelah itu, kembali parade ke arah selatan menuju Catus Pata atau perempatan desa untuk pentas kembali.

Suasana keramaian wisatawan di Desa Wisata Pengelipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, Jumat(31/1). –NATA
Sandi Saputra mengatakan sebagai bagian dari masyarakat, kalangan generasi muda di Penglipuran juga ikut berperan dalam pengembangan desa wisata di Penglipuran. Karena itu, kata dia, kalangan anak muda antusias, termasuk dalam menggarap pementasan Tari Barong Landung. Selain itu, untuk pengembangan pariwisata, khususnya wisata desa, pementasan pertunjukkan seni, seperti Tari Barong Landung ini merupakan bagian dari usaha untuk melestarikan seni budaya Bali.
Wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran, siang kemarin akhirnya dapat menyaksikan pergelaran Tari Barong Landung, sambil menikmati keasrian suasana desa wisata Penglipuran.
Sebelumnya Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa menyampaikan pementasan Tari Barong Landung dan upaya lainnya merupakan bagian dari inovasi untuk pengembangan wisata di Penglipuran.
Dikatakan, pementasan Tari Barong Landung merupakan yang ke pertama kalinya. “Ya ini, untuk kali pertama,” terangnya. Dikatakan juga pertunjukkan seni tradisi sebagai upaya mewujudkan pariwisata budaya Bali.
Selain pementasan Tari Barong Landung, Sumiarsa mengatakan pengelola Desa Wisata Penglipuran akan menggelar kegiatan Ngelawang Barong Macan, setiap akhir pekan pada Sabtu dan Minggu.
Meskipun ada tambahan-tambahan atraksi, Sumiarsa memastikan tidak akan sampai menggeser spirit pariwisata Penglipuran sebagai desa wisata yang berlandaskan budaya berbasis masyarakat. Pola atau tata letak pemukiman tradisional khas Penglipuran dengan bangunan angkul-angkul (gerbang depan perumahan) berikut bentuk rumah tradisional beratap bambu tetap menjadi ikon desa wisata Pengelipuran. “Singkatnya pada pengembangan pariwisata budaya,” tambah Sumiarsa.
Ciri warisan lain, keberadaan hutan bambu seluas 14 hektare yang dipertahankan sehingga tetap lestari yang juga menjadi cikal bakal, mengapa wisatawan beramai-ramai berkunjung ke Pengelipuran. 7 k17
Komentar