nusabali

Prajurit TNI-Warga Berbaur Panjat Pinang

  • www.nusabali.com-prajurit-tni-warga-berbaur-panjat-pinang

Peringatan ‘Detik-detik HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI’ di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, 17 Agustus 2017, beda dari biasanya.

Usai Upacara HUT Kemerdekaan di Lapangan Niti Mandala


DENPASAR, NusaBali
Ini menyusul digelarnya sejumlah perlombaan yang oleh Kodam IX Udayana seusai upacara bendera. Salah satunya, lomba panjat pinang yang berjumlah 72 batang pohon jenis Palm, sesuai dengan usia kemerdekaan RI.

Dalam lomba panjat pinang, Kamis (17/8), ribuan orang termasuk anggota TNI berbaur dengan masyarakat. Tidak ada sekat antara masyarakat sipil dan militer, seluruhnya bersukacita. Sesuai prinsip panjat pinang yang memerlukan kerjasama, begitulah yang terlihat saat mereka mencapai puncak pohon pinang.

Awalnya, para pemanjat pohon pinang berebut saling mendahului untuk naik. Namun, tidak ada yang berhasil, karena licinnya batang pohon. Baberapa saat kemudian, mereka bergotong royong mendorong salah satu temannya untuk naik hingga mendapatkan hadiah yang bergelantungan di atas pohon pinang. Suasana pun semakin riuh kala para penonton menyoraki sang pemenang yang mampu sampai di puncak, sembari berharap hadiah dilempar ke bawah. Selain hadiah yang menggelantung, ada juga hadiah utama berupa sepeda motor Suzuki.

Koordinator Lomba Panjat Pinang, Letkol Arh Ahmad Sumarna yang juga Dandim 1611/Badung, mengatakan dengan kegiatan yang baru pertama kalinya dilakukan ini, seluruh komponen bangsa semakin tumbuh semangat menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. “Dengan adanya kegiatan ini, kita semakin besar dan tumbuh rasa cinta tanah air,” ujarnya.

Terkait pengamanan lomba panjat pinang, menurut Letkol Ahmad, pihaknya membentuk sistem teratur untuk pengawasan dan antisipasi risiko yang terjadi karena melubernya masyarakat. “Memang di sini perlu tenaga pengawas dalam mengendalikan situasi masyarakat banyak. Tapi, kita sudah bentuk sistem teratur. Ada panitia yang menyelesaikan. Selalu ada risiko, karena dalam kehidupan selalu ada ge-sekan,” tandas Letkol Ahmad.

Selain panjat pinang, ada juga lomba balap karung dan tarik tambang. Lomba tarik tambang yang melibatkan 12 tim ini digelar lebih awal untuk memanaskan suasana sebelum panjat pinang dimulai. Sebelum semua lomba dimulai, Kodam IX Udayana terlebih dulu menggelar kirab (pawai) bendera Merah Putih yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Istimewanya lagi, ada perwakilan 361 desa se-Bali ikut ambil bagian dalam kirab bendera ini.

Menurut Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, ada suatu bentuk menikmati kemerdekaan Indonesia dengan terlibatnya seluruh komponen masyarakat dalam pawai bendera Merah Putih. “Rakyat merasa gembira, tidak merasa terpaksa dengan segala ketulusan menikmati 72 tahun merdeka. Dari mana kita tahu? Itu tanpa kami paksa, dari seluruh desa-desa yang ada di Bali mereka mendaftar dan mereka hadir disini,” tandas Pangdam.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang bertindak selaku Inspektur Upacara dalam peringatan ‘Detik-detik HUT ke-72 Kemerdekaan RI’ di Lapangan Niti Mandala Denpasar, Kamis pagi, mengatakan pekerjaan pasca kemerdekaan masih sangat panjang. Momentum peringatan HUT Kemerdekaan ini  hendaknya dimaknai sebagai momen untuk meningkatkan kerjasama dalam membangun bangsa.

Inti dari peringatan ini, kata Gubernur Pastika, adalah memotivasi semangat untuk bersatu dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasilan dan UUD 1945. “Pekerjaan kita masih panjang. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk orang miskin, maka pekerjaan kita belum selesai. Maka itu, dengan semanagat HUT RI dan sesuai tema, mari kita bekerja bersama, karena masih banyak pekerjaan belum selesai,” kata Pastika. *in

Komentar