nusabali

Pacar Menghilang, Tenggak Pewangi Pakaian

  • www.nusabali.com-pacar-menghilang-tenggak-pewangi-pakaian

Ni Wayan Periani, 19, asal Dusun Puraja, Peninjoan, Tembuku, Bangli, nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan meneggak dua saset cairan pewangi pakaian, Kamis (8/10). 

BANGLI, NusaBali
Akibatnya, korban pingsan dan sekarat di samping sepeda motornya yang diparkir di pinggir jalan raya kawasan Obyek Wisata Penelokan, Kintamani, Bangli. Beruntung, korban yang kesehariannya sebagai pedagang ini, masih bisa tertolong, setelah petugas melarikan korban ke puskesmas setempat dan kemudian merujuknya ke RSU Bangli untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek Kintamani, Kompol Dewa Gede Mahaputra, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Diungkapkan, perempuan berparas ayu ini, minum cairan pewangi pakaian di jalan raya Penaga-Tembuku dan ditemukan dalam keadaan pingsan di pinggir jalan raya Penelokan, Kamis (8/10). Korban pertama kali ditemukan oleh polisi saat melaksanakan patroli rutin di Penelokan sekitar pukul 19.30 wita. “Saat patroli, petugas menemukan seorang gadis tergeletak disamping sepeda motornya dengan mulut mengeluarkan busa,” ujarnya, Jumat (9/10).

Sehingga petugas langsung membawanya ke Puskesmas Kintamani untuk mendapat pertolongan pertama. Ketika itu, korban sempat sadar dan bercerita kasus yang dialaminya. Kepada petugas, korban mengaku nekat melakukan percobaan bunuh diri karena merasa frustasi sebab sejak 4 hari terakhir pacarnya yang bernama I Wayan Suartika, tidak bisa dihubungi. “Berkali-kali sudah saya telepon dan SMS dia, namun tidak ada balasan sama sekali,” ungkap korban kepada petugas.

Selanjutnya, korban berusaha mencari pacarnya di Kintamani. Hanya saja, dalam perjalanan dari Tembuku ke Kintamani, tepatnya saat melintas di jalan raya Penaga-Tembuku, sekitar pukul 17.30 Wita, korban yang merasa putus asa malah nekad menenggak dua saset cairan pewangi pakaian merk molto dan sekitar pukul 18.00 Wita korban tiba di Penelokan. “Kemungkinan setelah sampai di Penelokan, cairan pewangi yang diminumnya dalam perjalanan mulai bereaksi, sehingga korban pingsan. Dari pemeriksaan awal, motif korban nekat melakukan percobaan bunuh diri akibat depresi dan sakit hati lantaran pacarnya tidak dapat dihubunginya selama empat hari,” bebernya.

Selanjutnya, karena kondisi korban yang belum sadar, setelah dirawat di Puskesmas Kintamani, petugas medis akhirnya merujuk korban ke RSUD Bangli untuk penanganan lebih lanjut sekitar pukul 20.30 wita. Selain itu, untuk memotivasi agar korban bisa segera pulih, polisi juga telah menghubungi pihak keluarga serta pacar korban.

Sementara, pada hari yang sama, Kamis (8/10), sekitar pukul 11.00 Wita, juga terjadi kasus bunuh diri, di Kintamani. Diduga pemicunya karena tidak kuat lagi menahan beban hidup, gara-gara terlilit utang. I Made Tapak alias Jro Mangku Tapak, 35, asal Desa Siakin, Kintamani, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara  menenggak racun hama tanaman Merk Demacide.

Informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan tergeletak dan muntah-muntah di teras rumahnya, oleh saksi I Gede Carem, 21, Kemudian saksi memanggil istri korban Ni Luh Suanten, 35. Akhirnya korban dibawa lari ke RSUD Bangli untuk mendapat perawatan medis. Namun sekitar pukul 19.00 wita kondisi korban memburuk dan akhirnya meninggal dunia. “Dari hasil visum dan keterangan petugas medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan disimpulkan kasus ini murni bunuh diri,” ujar sumber di Mapolres Bangli. 

Komentar