DTW Buleleng Belum Miliki Balawista

Padahal DTW di Buleleng didominasi oleh jenis wisata alam yang memerlukan pengawasan ketat untuk menjamin keselamatan wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Jumat (9/6), menyebutkan sebenarnya Balawista di Buleleng sudah terbentuk. Hanya saja sejauh ini baru berstatus relawan. Mereka melakukan tugasnya secara sukarela tanpa gaji atau honor.

Namun Balawista Buleleng sudah aktif melatih Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada. “Ini masih menjadi PR kami di Buleleng. Karena sejatinya standar wisata tirta, baik itu pantai termasuk air terjun harus dilengkapi dengan petugas Balawista. Hanya saja sejauh ini karena belum ada anggaran. Kami belum bisa memenuhi,” terang Dody.

Selama ini tugas penyelamatan wisata tirta seringkali dilakukan oleh pemandu wisata, yang seharusnya dilakukan oleh petugas terpisah. Pemandu wisata bertugas mengantarkan dan mengarahkan wisatawan. Sedangkan petugas balawista khusus melakukan pengawasan keselamatan wisatawan selama berkunjung dan siaga di DTW.

Dinas Pariwisata Buleleng saat ini sedang mencarikan skema penyiapan petugas Balawista. Dody menyebut dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan di Bali, maka setiap DTW wajib menyiapkan petugas khusus Balawista. Dispar Buleleng pun akan mendorong masing-masing pengelola DTW baik Pokdarwis maupun Desa Adat mengalokasikan pendapatannya untuk menyiapkan petugas Balawista.

“Kami segera akan memperbaiki tata kelola pariwisata juga di Buleleng ini. Termasuk fasilitasi ke Pokdarwis-Pokdarwis yang ada. Sejauh ini kami baru bisa memfasilitasi dengan penguatan SDM dan sertifikasi pemandu wisata maupun pelatihan balawista. Tata kelola ini yang harus diperbaiki,” imbuh Dody. 7k23