nusabali

Cegah DBD, Wawali Luncurkan Kampanye Metode Wolbachia

  • www.nusabali.com-cegah-dbd-wawali-luncurkan-kampanye-metode-wolbachia
  • www.nusabali.com-cegah-dbd-wawali-luncurkan-kampanye-metode-wolbachia

DENPASAR, NusaBali - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meresmikan kampanye metode Wolbachia sebagai metode pencegahan demam berdarah dengue (DBD), di Graha Nawasena Denpasar, Selasa (6/6). 

Kampanye metode Wolbachia merupakan program kolaborasi dengan World Mosquito Program (WMP) dan Save the Children Indonesia untuk cegah DBD di Kota Denpasar. 

Kampanye ini juga dihadiri anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, Wakil Direktur Program di AuSAID Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Prudence Borthwick, Konsulat Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin. Hadir pula Ketua GOW Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Denpasar Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana, Camat se-Kota Denpasar, dan perbekel/lurah se-Kota Denpasar. 

Wawali Arya Wibawa menyampaikan kegiatan kampanye ini sebagai pilot project pemerintah pusat di Kota Denpasar dalam menekan kasus DBD. “Kita di Kota Denpasar sejak awal telah difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, sehingga nanti harapan bersama Denpasar mampu menekan penyebaran DBD,” ujar Wawali Arya Wibawa didampingi Kadis Kesehatan Denpasar Anak Agung Ayu Candrawati dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota DenpasarDewa Gede Rai. 

Foto: Petugas penyuluhan menunjukkan benih nyamuk Aedes Aegypti yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia. -YUDA

Disampaikannya, hingga Mei 2023 kasus DBD di Denpasar mencapai lebih dari 1.113 kasus. Dengan jumlah kematian mencapi 4 kasus yang tersebar di wilayah Kota Denpasar. Melalui metode Wolbachia ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengatasi penyebaran DBD di Kota Denpasar.

Metode ini sebagai pelengkap dalam penanganan DBD di Kota Denpasar. Setelah penyebaran nyamuk dengan Wolbachia ini akan dilakukan evaluasi melihat tingkat keberhasilan program dimaksud. Pelibatan juru pemantau jentik (jumantik) tetap dilakukan dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. 

Penyebaran nyamuk membawa Wolbachia ini akan melihat kepadatan penduduk, sanitasi masyarakat, dan melihat indikator penyebaran nyamuk DBD. Terdapat 24 desa di Denpasar yang akan menjadi sasaran penyebaran nyamuk yang sudah mengandung bakteri Wolbachia.  


“Dalam peluncuran ini saya harapkan seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan dapat mendukung upaya perluasan metode Wolbachia di setiap kegiatan. Karena dengan pemahaman ini kita bersama-sama melakukan pencegahan DBD,” kata Wawali Arya Wibawa.  

Kariyasa Adnyana menyampaikan pencegahan DBD berkoordinasi dengan World Mosquito Program (WMP) menguji coba metode Wolbachia sudah dilakukan di Jogjakarta, hingga mampu menurunkan 88 persen kasus DBD. “Ini sangat bermanfaat untuk pengendalian kasus DBD, dan kami berharap program ini dapat berjalan dengan sukses serta Bali akan jadi pilot project penanganan secara nasional,” ujarnya.

Senior Project Manager Save the Children Indonesia untuk WMP Bali Man Magilan menyampaikan dengan adanya metode Wolbachia ini, diharapkan mampu melindungi masyarakat dari DBD. Setelah peluncuran ini, kader jumantik akan mulai dilatih serta akan melakukan edukasi dan sosialisasi metode Wolbachia ke masyarakat.

“Sosialisasi akan dimulai bulan Juni hingga nyamuk siap disebarkan pada kuartal akhir 2023 nanti. Partisipasi masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan untuk memastikan keberhasilan metode ini,” kata Man Magilan. @ mis

Komentar