nusabali

Rakernas III PDIP Bertepatan Hari Lahir Bung Karno

Bahas Strategi Pemenangan 2024 dan Visi Misi Capres

  • www.nusabali.com-rakernas-iii-pdip-bertepatan-hari-lahir-bung-karno

JAKARTA, NusaBali - DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III bertepatan dengan Hari Lahir Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno) pada 6 Juni 1901.

Strategi pemenangan di Pemilu 2024 dan visi misi Capres Ganjar Pranowo akan menjadi pembahasan dalam Rakernas kali ini. Sedangkan terkait tema, nilai-nilai perjuangan Bung Karno dalam menyejahterakan rakyat terus digelorakan hingga kini. Oleh karena itu, tema Rakernas III yang berlangsung dari 6-8 Juni 2023 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini mengusung 'Fakir Miskin dan Anak Telantar dipelihara oleh Negara'.

"Mengapa Rakernas III mengambil tema 'Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara'? Karena Rakernas ini dilaksanakan bertepatan dengan hari Lahir Bung Karno, pada 6 Juni 1901 beliau lahir. Putra Sang Fajar terus memberikan inspirasi dan ideologi Pancasila itu digali dari seluruh harapan bangsa Indonesia, khususnya dialog dengan Bung Karno dan Pak Marhaen di Bandung Selatan," kata Hasto saat konfrensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro No 58, Jakarta Pusat, Senin (5/6).

Rakernas III PDIP ini akan dihadiri oleh seluruh jajaran DPP Partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD PDIP Se-Indonesia, pimpinan kelompok fraksi dari PDIP. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo dijadwalkan hadir langsung dalam pembukaan Rakernas III itu.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri nantinya akan menyampaikan pidato politiknya di hadapan seluruh kader PDIP. 

"Pembukaan Rakernas akan dihadiri oleh Bapak Presiden Jokowi. Di dalam pidato politik, Ibu Megawati Soekarnoputri dan juga sambutan dan arahan dari Presiden Jokowi dengan mohon maaf nanti akan disampaikan secara tertutup," ungkap Hasto.

Hasto beralasan, bahwa pidato dari Ketua Umum Megawati dan sambutan serta arahan Presiden Jokowi digelar tertutup karena berisi soal strategi partai berlambang banteng moncong putih itu dalam menghadapi Pemilu 2024. Tak hanya itu, dalam Rakernas III PDIP itu akan menyusun juga soal visi misi calon presiden Ganjar Pranowo.

"Mengingat Rakernas ini momentum yang sangat penting dalam mempersiapkan seluruh strategi pemenangan Pemilu untuk 2024, berapa target yang realistis untuk menopang dari kepemimpinan nasional yang akan datang. Kemudian, juga bagaimana seluruh tahapan-tahapan Pemilu dapat bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya termasuk visi misi Capres yang dipersiapkan oleh partai yang akan berlangsung lebih dari 8 bulan ke depan," papar Hasto.

Dengan demikian, lanjut Hasto, Rakernas akan membahas secara khusus mengenai aspek-aspek pemerintahan ke depan, visi misinya, aspek pemenangan Pemilu, dan kemudian ideologi keberpihakan terhadap Wong Cilik. Doktor Ilmu Pertahanan ini menambahkan, guna memantapkan pembahasan soal mengentaskan kemiskinan, PDIP akan melibatkan Tiga Pilar Partai.

Mereka terdiri dari 128 anggota DPR RI, 464 DPRD Provinsi, ada 18 Ketua DPRD Provinsi, kemudian 3.232 anggota DPRD Kabupaten/kota, 54 persen kepala daerah, dan 1,2 juta pengurus partai di seluruh tingkatan. Semua akan mendorong apa yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi di dalam mengatasi kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2024 itu, dapat betul-betul berpadu.

"Bapak Presiden Jokowi berasal dari PDIP sehingga platform keberpihakan Wong Cilik juga akan dijalankan nantinya, di dalam perintah harian Ibu Ketum Megawati terkait dengan hal tersebut," kata Hasto. Dalam Rakernas III itu juga akan melibatkan kepala daerah dari PDIP untuk memberikan masukan serta strategi dalam memerangi kemiskinan di Indonesia. Para kepala daerah yang terlibat, di antaranya Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Walikota Tidore Kepulauan Capt H Ali Ibrahim. "Mereka nanti menyampaikan bagaimana kebijakan dan perintah konstitusi, perintah partai dapat dijalankan sebaik-baiknya," ucap Hasto.

Rakernas akan ditutup Kamis (8/6) sore. Di sana, lanjut Hasto, rekomendasi-rekomendasi Rakernas akan disampaikan. Saat konferensi pers, Hasto didampingi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta dan Ketua DPP PDIP yang juga SC Rakernas III PDIP Djarot Saiful Hidayat. Djarot mengatakan, Rakernas III merupakan bentuk konsolidasi partai dalam pemikiran serta program-program ideologis yaitu Pancasila.

Di mana, kata Djarot, Partai menerjemahkan ideologi Pancasila dalam bentuk program dan kebijakan. Sehingga, tema Rakernas III PDIP kali ini adalah 'Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara'. Tema ini merujuk semangat mengentaskan kemiskinan sebagaimana amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) Pasal 34 ayat 1.

Djarot juga menyebut, Rakenas III ini bertepatan dengan hari lahir Presiden Pertama RI Ir Soekarno atau Bung Karno dalam semangatnya menciptakan kemerdekaan dari kemiskinan. "Karena Rakernas ini akan dibuka tanggal 6 Juni yaitu hari lahir Bung Karno. Berarti kalau Bung Karno masih diberikan hidup usianya sudah 122 tahun," kata Djarot. Di ulang tahun Bung Karno yang ke 122, kata Djarot, maka kita akan menerjemahkan cita-cita Bung Karno ketika mendeklarasikan Indonesia Merdeka dan ketika menggali Pancasila. "Apa cita-cita beliau, beliau sampaikan bahwa di dalam Indonesia Merdeka itulah tidak ada kemiskinan bagi rakyat kita," tegas Djarot.

Djarot menyampaikan, apa yang telah dikatakan oleh Sekjen Hasto Kristiyanto soal komitmen PDIP dalam menuju tahun 2024. Yakni, tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di seluruh daerah yang dipimpin oleh kepala daerah dari PDIP. "Kita berkomitmen tahun 2024 seluruh kepala daerah dari PDIP akan betul-betul bekerja, berusaha keras agar 2024 tidak ada kemiskinan esktrem di wilayahnya," terang Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut, seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan berjalan secara berkesinambungan menuju tahun 2024, agar tidak ada kemiskinan di Indonesia. "Berarti 10,12,13 tahun yang akan datang 0 persen. Tahun 2024 kemiskinan ekstrem yang sekarang ini kurang lebih 1,5 persen itu 0 persen," ucap Djarot.

Untuk itu, pada Rakernas III PDIP ada juga testimoni serta sharing beberapa kepala daerah yang konsisten untuk melaksanakan perintah partai. Mulai dari, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Walikota Tidore Kepulauan Capt H Ali Ibrahim.

"Seluruh kepala daerah itu diperintahkan PDI Perjuangan untuk menyusun anggaran yang betul-betul berpihak kepada budgeting. Budgeting itu harus berpihak kepada rakyat miskin. Anggaran juga harus mampu menciptakan lapangan kerja. Anggaran juga harus pro empowerment, berpihak untuk memberdayakan rakyat di wilayah masing-masing," papar Djarot. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta menyambut positif rencana PDIP membahas soal kemiskinan dalam Rakernas III yang dilaksanakan di Sekolah Partai. Apalagi, pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya telah menunjukkan komitmen mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Arif membeberkan angka kemiskinan pada 2022 sebesar 9,7 persen yang berstatus terendah selama 20 tahun terakhir. Dia mengatakan, pemerintahan era Jokowi juga berkomitmen mengentaskan kemiskinan ekstrem seperti menjadi komitmen negara global. Menurutnya, pemerintahan Jokowi bahkan menginginkan kemiskinan ekstrem selesai pada 2024 atau lebih cepat dari target global pada 2030. Oleh karenanya, perlu dukungan semua pihak seperti kepala daerah sampai fraksi di DPR untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Untuk itulah, perlu dukungan seluruh pihak baik dari kepala daerah, fraksi dari parpol, ataupun masyarakat sipil dan dunia usaha untuk bersama-sama menyelesaikan problem global dan nasional agar kemudian kemiskinan ekstrim ini bisa tercapai 0 persen pada 2024. Pemerintah sendiri sudah mengambil langkah-langkah kebijakan, baik itu melalui UU APBN, maupun instruksi atau aturan yang sifatnya khusus yang dikeluarkan Pak Presiden," papar Arif. 7 k22

Komentar