nusabali

Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan 10 Tusukan

Saksi Sempat Dengar Seorang Pria Teriak Minta Tolong

  • www.nusabali.com-seorang-pria-ditemukan-tewas-dengan-10-tusukan

DENPASAR, NusaBali - Seorang pria tak beridentitas ditemukan tewas ditusuk orang tak dikenal di pinggir Jalan Dewi Madri l tepatnya di depan rumah Nomor 8, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Minggu (4/6) pukul 04.00 Wita.

Warga menemukannya dalam kondisi bersimbah darah. Pada sekujur tubuh pria berperawakan kurus yang mengenakan pakaian compang-camping ini ditemukan 10 luka tusukan, terdiri dari 6 luka tusukan pada punggung dan 4 tusukan pada perut. Informasi terakhir korban diketahui bernama Yohanis Nai Koi asal Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belum diketahui secara persis kronologis dan penyebab kejadian tersebut. Polisi yang melakukan penyelidikan mengalami kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat langsung bagaimana korban ditikam. Untuk kepentingan penyelidikan jenazah pria berambut gondrong ini ditirpkan ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. 

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan pada saat ditemukan posisi kepala korban ke arah utara. Kaki ke arah selatan dalam posisi menekuk. Mengenakan baju warna hitam dalam kondisi robek dan celana pendek warna cokelat. Polisi tidak menemukan dokumen identitas apapun pada tubuh korban. 

Di lokasi hanya ditemukan sepasang sandal merk swallow warna hitam berada 12 meter dari tubuh korban, sandal selop merk Jordan R berada 28 meter dari tubuh korban, dan HP Hawaii. Barang-barang tersebut diamankan polisi untuk mencari petunjuk. Selain itu polisi juga menggali keterangan dari sejumlah orang yang sedikit mengetahui kejadian tersebut. Salah seorang saksi yang dimintai keterangannya adalah karyawan Yume Sushi Japanise, I Putu Redo Pratama,19. Saksi asal Banjar Srijati, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Badung itu mengaku korban persis seperti pria yang dilihatnya pada Minggu subuh kemarin. 

Foto: TKP ditemukannya korban dipasang garis polisi, Minggu (4/6/2023) pagi. -IST

Saksi Putu Redo mengaku kepada polisi bahwa sekitar pukul 03.30 Wita dia melihat seorang pria dikejar tiga motor knalpot brong. Tiga motor itu masing-masing ditunggangi dua orang. Salah seorang dari keenam orang itu berteriak mengatakan orang yang mereka kejar (korban) telah melempari temannya pakai batu. Sementara korban sambil lari berteriak minta tolong. Saksi tidak menghiraukannya dan memilih untuk tidak membuntuti mereka. 

"Setelah saksi melihat foto korban yang meninggal itu persis seperti orang yang dikejar oleh tiga motor knalpot brong tadi pagi (kemarin). Hingga kemarin anggota Polsek Denpasar Timur dibantu Satreskrim Polresta Denpasar masih melakukan penyelidikan. Pada tubuh korban tidak ditemukan dokumen identitas apapun. Selain itu minim saksi," ungkap AKP Sukadi.

Sementara keterangan dari saksi lainnya, Robert Patar Asi,51, mengaku sekitar pukul 03.55 Wita mendengar ada sepeda motor jatuh lalu pergi ke arah timur. "Saksi sempat melihat dari dalam jendela kamarnya ada nyala lampu sepeda motor. Pukul 04.30 Wita saksi bangun mau ke kamar mandi melihat ada orang tergeletak di jalan depan gerbang. Kejadian itu lalu dilaporkan kepada tuan kos tempat tinggalnya," lanjut AKP Sukadi.

Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nengah Sudiarta, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, dan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Gali Artawiguna mendatangi langsung TKP. Sayang ketiganya enggan memberikan keterangan. Sementara lokasi tempat korban ditemukan dipasangi garis polisi. 

"Mohon maaf ya masih penyelidikan. Kalau ada warga yang melaporkan ada anggota keluarga yang hilang mohon diinformasikan ke kami," tutur Iptu Galih ditemui di TKP kemarin. Sementara informasi dari sumber di lapangan mengungkapkan korban bernama Yohanis Nai Koi asal Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Identitas tersebut dibenarkan Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nengah Sudiarta, namun perwira melati satu di pundak ini enggan menjelaskan lebih detail. 7 pol

Komentar