nusabali

KMHDI Badung: Tumpek Landep, 'Landepkan' Sikap pada WNA Nakal

  • www.nusabali.com-kmhdi-badung-tumpek-landep-landepkan-sikap-pada-wna-nakal

MANGUPURA, NusaBali.com - Serangkaian Tumpek Landep, PC Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Badung mengajak yowana dan masyarakat umum 'landepkan' (pertajam) sikap terhadap situasi pariwisata saat ini khususnya terkait WNA 'nakal' dan berulah.

Hari suci yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Landep ini diharapkan menjadi momentum Jana Kerthi utamanya mempertajam kepekaan sosial krama Badung. Mengingat, kabupaten yang bergantung pada sektor pariwisata itu tengah diguncang maraknya kasus wisatawan asing yang berperilaku menyimpang.

Ajakan ini disampaikan Ketua PC KMHDI Badung Agung Arya Dhanyananda kepada NusaBali.com saat dihubungi pada Sabtu (3/6/2023) siang. Dia menghimbau krama Badung khususnya kalangan yowana untuk tidak sekadar memenuhi kewajiban ritual atau upacara Tumpek Landep tetapi juga soal susila atau bentuk praktiknya.

"Tumpek Landep harus menjadi momentum mempertajam sikap krama Badung terhadap maraknya kasus-kasus wisatawan asing yang berperilaku tidak sesuai norma dan hukum di tanah Bali," buka pemuda yang akrab disapa Arnan.

Foto: Arnan, Ketua PC KMHDI Badung. -IST

Lanjut mahasiswa UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Bali memiliki adat, budaya, dan agama yang harus dijaga keajegannya di tengah status Pulau Dewata sebagai etalase Indonesia di mata dunia. Lebih-lebih Badung yang menjadi pintu gerbang Bali, diharapkan bisa menjadi pelopor mengeleminir WNA yang bertindak semena-mena.

"Sudah bagus ada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali. Sekarang tinggal Pemkab (Badung) mau bergerak masif atau tidak," imbuh pemuda kelahiran Mataram, 21 tahun silam.

Mahasiswa Program Studi Hukum Hindu ini berharap Tumpek Landep bisa menjadi masa semakin menajamkan sikap bagi pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Dengan demikian, berbagai pihak bisa bersatu padu menyikapi kasus-kasus WNA berulah secara gotong-royong demi menjaga tanah Bali.

"Jangan sampai kita mewajarkan perilaku semena-mena oknum WNA. Saya yakin pariwisata akan tinggi nilainya kalau adat, budaya, dan agama dihormati oleh semua termasuk para pelancong," tandas Arnan. *rat

Komentar