nusabali

Pengastulan Rawan Tsunami dan Gempa, Disiapkan Jadi Desa Siaga Tsunami

  • www.nusabali.com-pengastulan-rawan-tsunami-dan-gempa-disiapkan-jadi-desa-siaga-tsunami

SINGARAJA, NusaBali - Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng masuk zona rawan dampak bencana gempa dan tsunami. Karena desa ini terletak di pesisir laut utara Buleleng, tepat pada garis lurus sesar Seririt yang posisinya di tengah laut. Lempeng bumi ini berpotensi tinggi bergeser hingga memicu tsunami.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Denpasar menyebutkan, berdasarkan riwayat bencana yang berpusat di sesar Seririt ini, berdampak kerusakan dan korban jiwa cukup hebat. Gempa dahsyat yang diakibatkan pergeseran sesar Seririt ini terjadi pada tahun 1976 menelan sekitar 10.000 korban. Terakhir, gempa bumi berskala cukup besar juga sempat mengguncang Seririt tahun 2019.

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar Arief Tyastama, didampingi Kepala BMKG Wilayah III Bali Cahyo Nugroho mengatakan, dengan kondisi seismik kegempaan sesar Seririt berpotensi kekuatan magnitudo maksimal 7,4. Potensi tsunami yang dapat terjadi dengan gempa tersebut memiliki ketinggian 0,5 meter-3 meter.

 “Meski ketinggian radius tsunami tidak terlalu tinggi dibandingkan potensi di Bali selatan. Tapi, tetap harus waspada mengingat pusat sesar dengan daratan di Bali Utara ini sangat dekat, sehingga waktu tiba gelombang tsunami hanya 4 menit,” terang Arief di sela Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Seririt, Selasa (30/5) kemarin.


Kata dia, kondisi tersebut membuat Desa Pengastulan harus disiapkan secara matang dalam kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempabumi dan tsunami. Sejumlah elemen masyarakat, pemerintah desa, pemerintah adat dilatih dan diberi pemahaman terkait bahaya bencana. BMKG juga membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Pengastulan. Selanjutnya akan dilakukan mitigasi bencana di tingkat desa, termasuk melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat siaga bencana dan cara evakuasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan dari 148 desa/kelurahan di Buleleng hampir seluruhnya rentan terkena pelbagai bencana. Ada 9 jenis bencana yang dipetakan BPBD di Buleleng. Mulai dari banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrim dan puting beliung, kekeringan, kebakaran, gempa bumi hingga tsunami.

Jelasnya, potensi bencana di Buleleng sangat kompleks sehingga perlu pemahaman dan edukasi bahaya bencana serta edukasi sampai ke masyarakat bawah. Saran dia, masyarakat tidak perlu takut, tetapi bagaimana meningkatkan pemahaman menghadapi bencana. ‘’Tentu ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dinergi dengan lembaga lain termasuk komunitas, desa, satuan pendidikan,” jelas Ariadi.7k23

Komentar