nusabali

Atasi Bakteri Kebun Pisang di Desa Bukti, Tim ITB Turun Tangan Gunakan Drone

  • www.nusabali.com-atasi-bakteri-kebun-pisang-di-desa-bukti-tim-itb-turun-tangan-gunakan-drone

SINGARAJA, NusaBali - Puluhan hektare lahan pisang milik Kelompok Tani Ternak (KTT) Kerti Winangun Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng terserang Blood Disease Bacteria (BDB). Serangan bakteri yang memicu gagal panen petani ini pun semakin merebak sejak dua tahun terakhir. 

Penanganan bakteri pada pohon pisang tahun ini menggandeng Institut Teknologi Bandung, dengan penyiraman pupuk dan pestisida menggunakan drone.

Ketua KTT Kerti Winangun Made Suparta, Minggu (28/5), menerangkan BDB menyerang sejak awal 2021 lalu. Bakteri yang menyerang daun dan buah pisang ini merebak sejak panen ketiga sejak pengembangan lahan pisang di Desa Bukti tahun 2019 lalu. Kondisinya pun semakin parah, terakhir tahun 2022 lalu, petani hampir kehilangan setengah hasil panennya karena serangan BDB.

“Biasanya lahan pisang 2 hektare bisa dapat 2.000 tandan pisang. Terakhir karena rusak terserang bakteri ini turun sampai 50 persen. Kalau sudah terserang bakteri ini daun menguning dan buah pisang pada bagian tengahnya menghitam, sudah tidak bisa dikonsumsi,” terang Suparta.

Selama ini penanganan bakteri ini hanya dilakukan dengan cara pemupukan secara manual di bagian pangkal pohon. Namun tidak ada perubahan signifikan. Hingga tahun ini ITB yang sudah mendampingi sejak awal pengembangan lahan pisang di Bukti membantu melalui program pengabdian pada masyarakat.


Treatment penyiraman pupuk daun dan pestisida menggunakan drone sudah dimulai tim penelitian Fakultas Sekolah Ilmu Teknologi Hayati ITB dilakukan sejak Bulan Maret lalu. Dari total 27,5 hektare lahan pisang dari 57 anggota KTT baru 2 hektar saja yang diambil sebagai demplot penanganan BDB. Penyiraman ini dilakukan setiap dua bulan sekali. Suparta pun mengklaim hasil treatment yang pertama menimbulkan dampak positif. Hasil panen petani dengan beberapa jenis pisang seperti pisang kepok, pisang raja dan cavendish sudah mulai membaik.

Sementara itu Tim Pengabdian Masyarakat ITB terdiri dari tiga orang. Ketua Tim  Fahri Muhamad didampingi dua rekan yakni Istu dan Kadek Ardi Gapara Getas. Fahri menjelaskan, penanganan BDB yang menyerang pisang petani Bukti dilakukan dengan teknik penyemprotan di udara menggunakan bantuan drone.

Menurutnya teknik ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan penanganan manual di pangkal pohon. “Penyemprotan menggunakan drone ini lebih efektif dan merata. Lebih cepat juga kalau lahan hamparan terbuka yang 1 hektare hanya perlu waktu 10 menit selesai,” terang Fahri.

Tim disebutnya akan melakukan pendampingan hingga 4 kali penyemprotan dan baru akan berakhir pada bulan September mendatang. “Sejauh ini dari perbandingan panen sebelum dan sesudah penyemprotan dengan drone hasilnya sudah cukup memuaskan. Kalau penyakit ini sudah berhasil diatasi keseluruhan kemungkinan akan berlanjut lagi pendampingannya untuk peningkatan kualitas buah dengan teknik penyemprotan drone ini,” papar dia. 7k23

Komentar