nusabali

Produk UMKM Nagasepaha Jajaki Pasar Digital

  • www.nusabali.com-produk-umkm-nagasepaha-jajaki-pasar-digital

SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah karya seni produk UMKM Desa Nagasepaha, Kecamatan / Kabupaten Buleleng, menjajaki pasar digital. Hasil karya seni yang sebelumnya dijual secara konvensional, akan dipasarkan juga melalui media sosial maupun lokapasar (marketplace).

Rencana penjajakan pasar digital ini tengah disusun mahasiswa Prodi Jurusan Manajemen Ekonomi Jurusan Dharma Duta STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja dalam program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Perbekel Desa Nagasepeha I Wayan Sumeken mengatakan, desanya memiliki sejumlah produk seni unggulan seperti wayang kaca, saab, tenun, dan perak. Bahkan, produk wayang kaca dari Desa Nagasepeha sudah diakui nasional dan mendapat predikat WBTB pada tahun 2020 lalu. Produk seni itu turut mendongkrak perekonomian warganya.

Ia berharap mutu dan daya saing produk termasuk potensi desa di khalayak luas bisa terus ditingkatkan. "Kita tidak boleh berdiam saja melihat kerajinan dan potensi desa yang dimiliki karena kurang promosi. Melalui kegiatan dari STAH Negeri Kuturan ini kita harus bersinergi untuk wujudkan UMKM yang berdaya saing," katanya, Jumat (26/5).

Ketua Panitia Pelaksana PKM, Anak Agung Gede Mahendra Kusuma menyampaikan, Desa Nagasepaha dipilih menjadi desa sasaran program pengabdian karena banyaknya potensi industri UMKM. Pihaknya berupaya mewadahi perajin atau pelaku usaha agar dapat mengelola produk usahanya sendiri, mulai dari memasarkan hingga mengurus sehala administrasi menyangkut usaha.

Pihaknya mengaku sudah menyusun program kerja serta untuk pada digitalisasi pemasaran produk seni Desa Nagasepaha. Pemasaran dan transaksinya juga akan dipasarkan melalui media sosial dan akun e-commerce atau lokapasar.

Penjualan produk UMKM yang ada di desa secara konvensional akan diarahkan ke platform lokapasar. Hal ini secara bertahap akan menuntun generasi mudanya untuk mengasah kemampuan membuat konten kreatif, menumbuhkan mental kewirausahaan, serta melatih untuk membuat foto produknya semenarik mungkin agar bisa di jual di lokapasar.

"Untuk itu kita harapkan semua bentuk kegiatan bisnis di desa sudah terdigitalisasi salah satunya di media sosial Facebook, Instagram, TikTok dan media e-commerce yang sangat relevan saat ini," katanya.

Mahendra Kusuma menjelaskan, kegiatan PKM merupakan program berkelanjutan serta sudah berjalan selama dua minggu. Kemarin, program pojok UMKM Desa Nagasepaha diluncurkan untik mewadahi produk para perajin lebih dikenal luas. Pojok UMKM ini menjadi tempat memajang produk hasil UMKM.

Jika ada pengunjung yang datang ke desa dan ingin mengetahui informasi terkait kerajinan maka akan diarahkan ke pojok UMKM. Segala bentuk pemesanan kerajinan akan melalui pojok UMKM dan rencananya juga akan diintegrasikan dengan kesenian adat dan destinasi wisata yang ada di Desa Nagasepaha. 7mzk

Komentar