nusabali

10 SD Jadi Demplot Tanaman Pangan

Program Sekolah Sehat, Halaman Asri, Teratur dan Indah

  • www.nusabali.com-10-sd-jadi-demplot-tanaman-pangan
  • www.nusabali.com-10-sd-jadi-demplot-tanaman-pangan

SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 10 Sekolah Dasar (SD) di Buleleng menjadi proyek demplot (demonstration plot) tanaman pangan melalui program Sekolah Sehat, Halaman Asri, Teratur dan Indah (Sehati).

Setiap sekolah diwajibkan memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tanaman pangan, selain juga untuk menumbuhkan karakter mandiri pangan pada anak usia dini.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng sebelumnya sudah melakukan pemetaan. Sepuluh sekolah yang dipilih untuk pengembangan demplot kebun sekolah ini adalah sekolah yang berlokasi di lokus kemiskinan ekstrem, lokus stunting dan lokus penguatan pangan.

Kesepuluh SD itu meliputi SDN 1 Kaliasem, SDN 2 Cempaga di Kecamatan Banjar; SDN 3 Panji, SDN 1 Wanagiri di Kecamatan Sukasada; SDN 1 Kaliuntu di Kecamatan Buleleng; SDN 5 Les dan SDN 3 Sembiran di Kecamatan Tejakula; SDN 1 Depeha, SDN 2 Tunjung di Kecamatan Kubutambahan; dasn SDN 3 Lokapaksa di Kecamatan Seririt.

Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana Rabu (24/5) kemarin menyebutkan sarana demplot kebun sekolah didistribusikan. Mulai dari media tanam dan benih-benih tumbuhan. DKPP Buleleng menyiapkan 800-1.000 benih tanaman pangan, seperti cabai, terong, tomat, kangkung, dan bayam.


Selain itu juga ada bibit Tanaman Obat Keluarga (toga). Seperti sirsak, belimbing wuluh, sirih merah, cincau, jahe, kunyit, hingga temulawak. Seluruh bibit tanaman pangan dan toga ini akan dibibit di sekolah. Aktivitas berkebun di sekolah ini akan melibatkan seluruh warga sekolah.

“Siswa didampingi guru dan pegawai akan belajar untuk menumbuhkan bibit, menyemai bibit. Setelah bibit-bibit ini berhasil ditumbuhkan, akan dibagikan kepada siswa dan masyarakat sekitar sekolah untuk ditanam,” ucap Putra Aryana.

Pejabat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menyebut tujuan utama program ini dapat mengedukasi siswa sejak dini untuk terbiasa menanam. Target besarnya dengan kemandirian menanam ini, akan berdampak pada lingkungan keluarga mereka untuk menyiapkan tanaman pangan dan toga. Sehingga pemenuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan nyaman bisa tercapai.

“Upaya pemerintah menuntaskan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim ini memang dilakukan dari berbagai sumber. Bantuan-bantuan stimulus ini diagendakan dengan harapan ada kebiasaan baik yang terus dilakukan kedepannya. Siswa yang sudah diajarkan  sejak dini, ketika mereka besar sudah bisa menanam secara mandiri,” jelas Putra Aryana. 7k23

Komentar