nusabali

Menparekraf: Bali Terdepan dalam Kelola Desa Wisata

  • www.nusabali.com-menparekraf-bali-terdepan-dalam-kelola-desa-wisata
  • www.nusabali.com-menparekraf-bali-terdepan-dalam-kelola-desa-wisata

Menparekraf Sandiaga Uno menilai Desa Wisata Serangan dan umumnya desa wisata di Provinsi Bali, pengelolaannya sangat maju dan sangat memberdayakan masyarakat.

DENPASAR, NusaBali 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno meninjau salah satu desa wisata di Pulau Dewata, yakni Desa Wisata Serangan, Denpasar Selatan. Menteri Sandi menilai pengelolaan Desa Wisata Serangan berkelas dunia, sama halnya dengan pengelolaan desa wisata pada umumnya di Bali. Dia menilai Bali terdepan dalam pengelolaan desa wisata. 

“Kualitasnya, kalau ini kelas dunia. Saya sudah keliling bukan hanya di Indonesia tapi juga belahan dunia lainnya. Desa Wisata Serangan dan umumnya desa wisata di Provinsi Bali, pengelolaannya sangat maju dan sangat memberdayakan masyarakat dengan penuh pendekatan dan mereka tinggal melakukan fasilitasi saja,” ujar Sandi. 

Sandi juga sempat mencicipi olahraga jetski di Pulau Penyu. Dia mengatakan banyak objek menarik lainnya yang bisa dieksplor lebih jauh di Desa Wisata Serangan. Namun, terkait dengan pariwisata berkelanjutan, Sandi merekomendasikan wisatawan untuk mencoba wisata melepasliarkan tukik (anak penyu) di Desa Wisata Serangan. 

“Yang sangat-sangat memorable dan instagramable serta juga menjadi fantastis adalah prosesi melepas tukik. Dan ini adalah simbol pembangunan berkelanjutan,” sebutnya.  

Desa Wisata Serangan bersama Desa Wisata Manistutu (Jembrana) dan Desa Wisata Kenderan (Gianyar) merupakan tiga desa wisata di Bali yang berhasil masuk 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun ini. 

Foto: Menparekraf Apresiasi Desa Wisata Serangan. -IST

Sandi menjelaskan, dari sekitar 7.000 desa di Indonesia yang memiliki potensi wisata, 4.500 lebih telah memiliki kelengkapan dan terdaftar di jejaring desa wisata (Jadesta) yang dibina Kemenparekraf. Dari jumlah sekitar 4.500 tersebut, sejak 2021, Kemenparekraf memberikan apresiasi kepada pengelola desa wisata, pemerintah setempat, dan unsur pentaheliks lainnya melalui ajang ADWI.  

“Tahun pertama kita mulai dengan 50 desa wisata, tahun kedua dengan 50 desa wisata, tahun ini kita tingkatkan menjadi 75 desa wisata dengan target sesuai dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) bahwa kita harus membina 250 desa wisata,” ungkap Sandi. 

Untuk itu Sandi mengundang semua pihak yang memiliki kepentingan dengan desa wisata dan pembangunan berkelanjutan, untuk ikut membangun desa wisata dengan program-program yang memberdayakan masyarakat.  

Dia mengingatkan, desa wisata terbukti menjadi pandemic winner (pemenang pandemi) yang bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Dia mengatakan pemerintah telah menargetkan pada tahun 2024 desa wisata mampu menciptakan 4,5 juta lapangan pekerjaan baru. 

Disinggung adanya wisatawan berulah nyeleneh yang tidak menghormati kebudayaan lokal di Bali, Sandi mengatakan hal tersebut telah menjadi perhatian serius pemerintah pusat, termasuk akan mengevaluasi pemberlakuan visa on arrival (VoA). Dia menekankan kebijakan yang akan diambil harus melewati kajian yang komprehensif dan waktu yang cukup dalam sosialisasinya. 

FOTO: Menparekraf Sandiaga S Uno mengunjungi Desa Wisata Serangan, Denpasar Selatan, Selasa (16/5). -SURYADI

“Tidak ada kebijakan tiba-tiba, semuanya melalui kajian komprehensif dan mendalam yang ujungnya menghadirkan kesejahteraan masyarakat Bali dan kelestarian lingkungan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya. 

Sandi mengatakan, Bali akan mengembangkan pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan berkelanjutan. Wisatawan yang datang ke Bali akan dibekali dengan pengetahuan apa yang pantas dan tidak dilakukan (Do’s and Don’t). Dia setuju jika wisatawan harus patuh terhadap hukum, termasuk kearifan lokal serta adat istiadat yang jadi kekuatan pariwisata Bali. 

“Kita menggelar karpet merah untuk wisatawan datang ke Bali dan terus melakukan sales mission, tapi tentunya yang kita harapkan wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan,” tegasnya. 

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) yang ikut mendampingi Menparekraf juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan penerimaan wisatawan yang datang ke Bali. Menurutnya ulah beberapa wisatawan menjadi keprihatinan bersama. 

“Atas hal-hal tersebut akan dilakukan evaluasi. Kita akan lihat segmen mana yang akan kita jaring yang mengarah kepada wisatawan yang berkualitas,” ujar Wagub Cok Ace. 7 cr78

Komentar