nusabali

Pura Jagatnatha Denpasar Dirancang Bertahan hingga 100 Tahun ke Depan

Perbaikan Ditarget 35 Persen pada Akhir Mei 2023

  • www.nusabali.com-pura-jagatnatha-denpasar-dirancang-bertahan-hingga-100-tahun-ke-depan
  • www.nusabali.com-pura-jagatnatha-denpasar-dirancang-bertahan-hingga-100-tahun-ke-depan
  • www.nusabali.com-pura-jagatnatha-denpasar-dirancang-bertahan-hingga-100-tahun-ke-depan

DENPASAR, NusaBali - Proses perbaikan Pura Jagatnatha Denpasar ditarget selesai sekitar 35 persen pada akhir Mei 2023 ini. Dari proses perbaikan tersebut, bangunan yang dibuat saat ini dirancang bertahan hingga 100 tahun.

Hal itu terungkap saat Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara melakukan upacara mulang dasar bertepatan dengan Anggara Kliwon Dukut, Selasa (9/5). Sebelum mulang dasar, prosesi diawali dengan persembahyangan maupun nyambleh babi hitam.

Dari pantauan, tukang atau pekerja terlihat sudah memasang bata merah di beberapa bagian bangunan dan melakukan pembetonan pada kori agung. Walikota Jaya Negara mengungkapkan, progres pengerjaan harus tepat waktu dan proses perbaikan Pura Jagatnatha ini rampung pada 2 Oktober 2023. Pada akhir Mei 2023 ditarget sudah bisa selesai 35 persen.

“Sesuai dokumen kontrak, kami berharap 2 Oktober sudah selesai. Untuk saat ini kami targetkan di akhir Mei sudah bisa 35 persen. Nanti sambil jalan kami hitung lagi progresnya,” Kata Walikota Jaya Negara.

Terkait perbaikan yang dimulai sejak Maret 2023 lalu itu, pihaknya merancang kekuatannya hingga 100 tahun ke depan. Oleh sebab itu, kualitas proyek termasuk bahan yang digunakan pun harus diperhatikan. “Kami rancang bertahan sampai 100 tahun, karena di pinggir jalan besar makanya tembok menggunakan baja besar agar kekuatannya lama. Kami memang atensi khusus ini,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perkim Kota Denpasar Gede Cipta Sudewa mengatakan, prosesi ngeruak sudah dilaksanakan pada 24 Maret 2023. Dari semua pelaksanaan perbaikan tersebut, bangunan padmasana dibiarkan utuh seperti semula karena memiliki nilai historis. Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga tak diperbaiki. Sedangkan bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total. 


“Untuk bangunan mayor kami menggunakan bata merah Tulikup yang kelas satu. Merah sebagai lambang Bhatara Brahma. Sementara ornamen akan menggunakan gaya khas bebadungan,” kata Cipta Sudewa.

Selain itu, areal depan Pura Jagatnatha yang selama ini digunakan parkir akan ditinggikan dan parkir digeser ke depan Museum Bali. Selain perbaikan bangunan yang ada, ada juga penambahan bale pesantian dan bale pawedaan diperlebar dengan konsep Tri Sadakha sehingga bisa tiga sulinggih sekaligus.

Adapun pelaksana pembangunan yakni PT Adik Abang Qanita Pratama dan KSO PT Karya Dinamis Mesari. Konsultan perencana PT Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV Tataring Bali. Pelaksanaan pengerjaan perbaikan Pura Agung Jaganatha direncanakan dilaksanakan selama 200 hari kerja. Hal ini terhitung 17 Maret hingga 2 Oktober 2023 dan saat Purnama Kalima sudah bisa dipelaspas. Adapun nilai kontrak perbaikan tersebut sebesar Rp 12,3 miliar dengan pagu anggaran Rp 15,4 miliar.

Cipta Sudewa mengharapkan proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku. Sehingga seluruh komponen dapat bekerja dengan nyaman, dan menghasilkan output yang tepat sasaran, tepat guna, tepat mutu, dan tepat waktu.

“Perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam pembangunan tempat ibadah, sehingga masyarakat dapat bersembahyang dengan baik dan nyaman,” ucapnya.

Cipta Sudewa menambahkan, pengerjaan proyek Pura Jagatnatha ini dilaksanakan selama dua tahun anggaran. Untuk anggaran induk dilakukan perbaikan pada bangunan, dan pada anggaran perubahan akan ada lagi penataan halaman pura. 

“Untuk penataan halaman akan kami percepat proses tendernya, sehingga di anggaran perubahan langsung bisa tanda tangan,” tandas Cipta Sudewa. 7 mis

Komentar