nusabali

DPP PAI Dorong Produksi Anggrek Bali Masuk Lebih Banyak ke Hotel dan Restoran

  • www.nusabali.com-dpp-pai-dorong-produksi-anggrek-bali-masuk-lebih-banyak-ke-hotel-dan-restoran

DENPASAR, NusaBali.com - Tanaman anggrek menjadi salah satu segmen florikultura atau tanaman hias yang cukup menjanjikan terlebih di tengah pusaran pariwisata seperti Pulau Dewata.

Keberadaan industri pariwisata seperti hotel dan restoran, termasuk pula bandara merupakan lokasi ideal mempromosikan kekhasan anggrek lokal. Oleh karena itu, DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Bali bisa memanfaatkan potensi ini lebih jauh.

Dorongan ini disampaikan Ketua DPP PAI Rita Subowo di sela pembukaan Pameran Anggrek Internasional 'Anggrek kemBali' di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Jumat (5/5/2023) sore. Rita menyebut Bali memiliki peluang lebih besar untuk media promosi karena industri pariwisata yang sudah mapan.

"Bali ini potensinya luar biasa sekali dengan hotel dan restoran. Semua itu adalah aset di mana anggrek ini dapat berkembang dengan baik untuk pemasarannya. Walaupun memang terkadang pasokan anggrek itu tidak menentu," tutur Rita.

Lanjut Rita, Bali menjadi pionir yang membawa anggrek lokal ke etalase bandara. Sekitar 10 tahun silam, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara pertama di Indonesia yang menghias sudut-sudut bandara dengan anggrek spesies tanah air.

Foto: Rita Subowo, Ketua DPP PAI (paling kanan) saat meninjau salah satu stand. -NGURAH RATNADI

Mantan Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) ini menjelaskan, florikultura seperti anggrek lokal bisa meningkatkan harkat martabat bangsa. Caranya dengan internasionalisasi spesies anggrek lokal. Rita berpesan, Indonesia jangan sampai terlampau jauh dari Thailand yang sudah mapan dengan florikultura mereka.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, rata-rata produksi florikultura di Provinsi Bali sebanyak lebih dari 1 juta tangkai pada tahun 2021. Di mana sebanyak 75.840 tangkai merupakan anggrek potong yang digunakan untuk bisnis florist, kelengkapan acara seperti vas bunga, maupun sektor lain yang memerlukan hiasan bunga dan tumbuhan hias.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar kegiatan komunitas anggrek tidak sekadar berpameran. Koster berharap ada format lain yang bisa membuat 30 lebih spesies anggrek lokal Bali semakin melejit baik secara ekonomi maupun kualitas tanamannya.

Koster mencontohkan bahwa saat ini Bali sudah memiliki spesies gumitir baru yakni Gumitir Bali Sudamala hasil kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor. Politisi asal Buleleng ini pun mendorong hal yang sama dilakukan untuk florikultura lain seperti anggrek sebab Bali dinilai memiliki plasma nutfah yang kaya di bidang flora.

"Acara ini sangat baik namun yang lebih penting lagi adalah mengembangkan spesies anggrek, melakukan budidaya, atau bahkan rekayasa genetika. Jangan hanya mementingkan ekonomi di hilir," ujar Koster.

Langkah-langkah semacam ini sejalan dengan Wana Kerthi sebagai upaya memuliakan tumbuh-tumbuhan khususnya anggrek berdasarkan kearifan lokal. Tentu, hal ini tidak dilakukan sendiri oleh pemerintah dan PAI saja selaku lembaga, melainkan mulai dari pegiat hingga pengusaha anggrek itu sendiri harus bergerak. *rat

Komentar